Kasus Covid-19 Terus Melonjak, Jepang Perpanjang Keadaan Darurat hingga 12 September

- 17 Agustus 2021, 14:35 WIB
Jepang akan memberlakukan kembali keadaan darurat hingga 12 September akibat lonjakan kasus Covid-19.
Jepang akan memberlakukan kembali keadaan darurat hingga 12 September akibat lonjakan kasus Covid-19. /KIM KYUNG-HOON/REUTERS

PR INDRAMAYU - Belum lama ini, Jepang menetapkan untuk memperpanjang keadaan darurat Covid-19 di Tokyo dan wilayah lain hingga 12 September.

Tak hanya itu, Jepang juga memutuskan untuk memperluas pembatasan ke tujuh prefektur lagi, ketika kasus Covid-19 melonjak di ibu kota maupun nasional.

Hal tersebut diketahui sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Reuters pada Selasa, 17 Agustus 2021.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok Rabu 18 Agustus 2021, Gemini Harus Kencangkan Ikat Pinggang, Aries Ingin Bebas!

Sebelumnya keadaan darurat akan berakhir pada 31 Agustus, namun lonjakan kasus virus corona diharuskan untuk melakukan perpanjangan.

Sementara itu, Tokyo mengumumkan 2.962 kasus harian baru pada hari Senin, 16 Agustus 2021, setelah rekor terbanyak 5.773 orang pada hari Jumat lalu.

Sekitar 60 persen populasi di wilayah padat penduduk itu akan memberlakukan keadaan darurat.

Baca Juga: OST Variety Show Sea Of Hope Episode 7, Lagu yang Temani Para Anggota di Pantai Goseong

Wilayah yang akan memberlakukan keadaan darurat yakni prefektur Ibaraki, Tochigi, Gunma, Shizuoka, Kyoto, Hyogo dan Fukuoka.

"Banyak ahli menyatakan perasaan krisis yang sangat kuat tentang situasi perawatan medis dan status infeksi," kata Yasutoshi Nishimura selaku Menteri Ekonomi Jepang.

Yoshihide Suga selaku Perdana Menteri dikabarkan akan secara resmi mengumumkan langkah tersebut pada hari Selasa malam waktu setempat.

Baca Juga: Lirik This Is Indonesia Persembahan Lagu HUT RI ke-76, Dinyanyikan oleh Atta Halilintar hingga Krisdayanti

Pembatan akan meminta restoran tutup lebih awal dan berhenti menyajikan alkohol dengan imbalan subsidi pemerintah.

Selain itu, kekhawatiran tentang varian Delta yang menyebar cepat dari virus corona mengurangi pendapatan para pekerja.

Dai-ichi Life Research Institute memperkirakan keadaan darurat pemerintah yang diperpanjang dan diperluas akan menyebabkan kerugian ekonomi total.

Baca Juga: Niat Puasa Tasu’a Besok Rabu 18 Agustus 2021, Terdapat Keutamaan Bagi yang Menjalankannya

Diperkirakan kerugiannya ditaksir sekitar 1,2 triliun yen (Rp157 Triliun) dan 66.000 pekerja terancam di-PHK.

Takuto Honda, seorang mahasiswa dan pekerja karaoke mengatakan boleh saja pemerintah memberlakukan lockdown asalkan ada bantuan dari pemerintah.

"Jika ada uang untuk menjadi tuan rumah Olimpiade, harus ada uang untuk kompensasi kami," ujarnya.

Baca Juga: Link Nonton Police University Episode 4 Sub Indo, Yoo Dong Man Berada di Puncak Rasa Kekesalan

Lamanya pandemi hingga nekat melakukan liburan musim panas juga dipersalahkan dan menyebabkan lonjakan Covid-19.

Dilaporkan juga baru sekitar 37 persen warga Jepang yang sudah divaksinasi dengan dosis penuh.***

Editor: Ghassan Faikar Dedi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah