Lusinan Serangan Israel Menghantam Palestina, Kantor Produksi Perangkat Medis di Gaza Hancur

- 18 Mei 2021, 14:57 WIB
Ilustrasi. Selasa, 18 Mei 2021, kantor yang memproduksi perangkat medis di Gaza, Palestina dilaporkan dihancurkan melalui serangan udara oleh Israel.
Ilustrasi. Selasa, 18 Mei 2021, kantor yang memproduksi perangkat medis di Gaza, Palestina dilaporkan dihancurkan melalui serangan udara oleh Israel. /Reuters/Mohammed Salem

PR INDRAMAYU - Kantor yang memproduksi perangkat medis di Gaza telah dihancurkan oleh Israel pada Selasa, 18 Mei 2021.

Adalah Tashkeel3D, printer 3D pertama Gaza, yang memproduksi perangkat medis selama bertahun-tahun telah dihancurkan oleh serangan udara Israel.

Dihancurkannya perusahaan yang memproduksi perangkat medis di Gaza itu disampaikan langsung oleh Dr Tarek Loubani, seorang dokter Palestina Kanada dan pendiri Proyek Glia, mitra Tashkeel3D.

Tashkeel 3D dimulai dengan printer 3D yang dibuat oleh pendirinya dari awal, mengikuti desain open-source online, karena printer tersebut tidak diizinkan di Gaza oleh Israel.

Baca Juga: Tingkat Kematian Lebih dari 80 Persen, Kontainer Darurat Disiapkan untuk Simpan Jenazah Covid-19

Dilaporkan Al Jazeera, perusahaan yang mewakili setengah dari kapasitas pencetakan 3D Gaza, memproduksi stetoskop dan torniket untuk mendukung sistem medis Gaza.

Kantor Tashkeel3D @mhamonline telah dihancurkan. Tashkeel adalah mitra Gaza asli @Glia_Intl, dan tempat printer 3D pertama Gaza dibuat. Mereka telah memproduksi perangkat medis selama bertahun-tahun sekarang, dan memimpin budaya #OpenSource di #Gaza. Belum ada kabar tentang cedera,” tulis Tarek Loubani melalui cuitan Twitter miliknya.

Pada Selasa, 18 Nei 2021, dilaporkan lusinan serangan udara menghantam Gaza usai Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyatakan dukungan untuk gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Baca Juga: Soroti Permasalahan yang Terjadi Antara Palestina - Israel, Haris Azhar: Hati-Hati Menyebut Israel dan Yahudi

Sebuah front baru dalam konflik dibuka ketika militer Israel mengatakan bahwa, pihaknya juga menembaki Lebanon sebagai tanggapan atas enam peluncuran roket yang gagal dari daerah selatan Lebanon.

Joe Biden menjalin komunikasi melalui saluran telepon dengan Perdana Menteri Israel Netanyahu sejak kekerasan berkobar pada 10 Mei 2021 lalu dan menyatakan dukungan untuk gencatan senjata.

Dilaporkan, atas kekerasan yang terjadi, setidaknya 212 warga Palestina termasuk 61 anak-anak tewas di Gaza, sekira 1.500 warga Palestina terluka.

Baca Juga: Disebut Jadi Istri Siri Ustaz Jefri, Oki Setiana Dewi Bongkar Hubungannya dengan Almarhum Uje

Sementara itu, sepuluh orang Israel dilaporkan tewas, termasuk dua anak, dan setidaknya 300 orang Israel terluka

Atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina, dari Indonesia hingga Korea Selatan, pengunjuk rasa berkumpul untuk memprotes pemboman Gaza oleh tentara Israel dan menunjukkan solidaritas kepada rakyat Palestina.

Sejumlah rakyat Palestina dan aktivis Korea Selatan menggelar protes terhadap serangan Israel di Gaza, di depan Kedutaan Besar Israel, ibu kota negara itu.***

Editor: Irwan Suherman

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah