Aksi Bella Hadid Turun ke Jalan Bela Palestina Dikecam Israel hingga Disebut ‘Penghapus Negara Yahudi’

- 17 Mei 2021, 13:41 WIB
Israel Kecam Bella Hadid karena turun ke jalan dan ikut aksi demonstrasi bela palestina.
Israel Kecam Bella Hadid karena turun ke jalan dan ikut aksi demonstrasi bela palestina. /Instagram/@mohamedhadid

Pihak Israel mengatakan bahwa advokasi di tengah meningkatnya konflik Israel dan Palestina sama dengan menyerukan ‘penghapusan negara Yahudi’.

"Ketika selebriti seperti @BellaHadid menganjurkan untuk membuang orang Yahudi ke laut, mereka menganjurkan penghapusan Negara Yahudi," tulis Israel di akun Twitter resminya, sebagaimana dimuat dalam artikel yang diterbitkan Pikiran Rakyat Pangandaran dengan judul “Ikut Turun ke Jalan Dukung Palestina, Bella Hadid Dikecam Israel hingga Disebut Tak Tahu Malu,”.

Baca Juga: Berikan Analisa Soal Konflik Palestina dan Israel, Rocky Gerung: Pendeta Yahudi itu Banyak Menentang Netanyahu

Ini seharusnya bukan masalah Israel-Palestina. Ini seharusnya menjadi masalah manusia. Tidak tahu malu," lanjutnya.

Cuitan tersebut termasuk tangkapan layar Bella Hadid di Instagram Live dari protes yang mengenakan pakaian tradisional, Keffiyeh, dan masker wajah.

Bella Hadid yang merupakan putri dari Mohamed Hadid, adalah warga Palestina, juga terlihat dalam video di media sosial Sabtu berbaris dengan ribuan orang di demonstrasi di Bay Ridge di hari ketujuh serangan udara mematikan antara Israel dan Hamas.

Baca Juga: Prediksi Manchester United vs Fulham di Liga Inggris, Tim Besutan Gunnar Solskjaer Harus Bangkit

Adik dari sesama supermodel Gigi Hadid juga berbagi postingan emosional di Instagram untuk mendukung warga Palestina.

Anda tidak bisa membiarkan diri Anda tidak peka melihat kehidupan manusia diambil. Anda tidak bisa. Kehidupan Palestina adalah kehidupan yang akan membantu mengubah dunia. Dan mereka diambil dari kita dalam hitungan detik. #FreePalestine," tulisnya.

Di postingan lain, Bella berbagi bahwa ayah dan keluarganya "dibawa keluar dari rumah mereka di Palestina pada tahun 1948, menjadi pengungsi di Suriah, lalu Lebanon, lalu Tunisia".

Halaman:

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: Pikiran Rakyat Pangandaran


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah