Bukan Gema Takbir, Suasana Lebaran 2021 Umat Muslim di Palestina Penuh Haru dan Duka

- 13 Mei 2021, 10:44 WIB
Suasana perayaan di Palestina diselimuti dengan suasana haru dan duka.
Suasana perayaan di Palestina diselimuti dengan suasana haru dan duka. /NDTV / REUTERS

PR INDRAMAYU – Perayaan Hari Raya Lebaran 2021 di Palestina dirayakan dengan suasana yang berbeda.

Biasanya, umat muslim meraayakan hari Lebaran 2021 dengan penuh suka cita dan kebahagiaan.

Sayangnya, suasana Lebaran 2021 di Palestina tahun ini justru dirayakan penuh dengan haru dan duka.

Baca Juga: 4 Serial Thailand di Netflix yang Dapat Ditonton Temani Hari Lebaran, Girl From Nowhere Salah Satunya

Bukan dirayakan dengan gema takbir menyambut Lebaran 2021, di jalur Gaza gema lLebaran 2021 disambut dengan ledakan akibat pertempuran Israel dan Hamas di Yerusalem pada Selasa 11 Mei 2021.

Sedikitnya 26 warga Palestina termasuk 9 anak-anak dan satu orang wanita tewas di Gaza akibat serangan udara yang diluncurkan Israel.

Tentunya suasana duka ini menyelimuti warga muslim di Palestina yang harusnya Lebaran 2021 ini dirayakan dengan penuh kebahagiaan.

Baca Juga: Catat Tanggalnya! Brikut Ini Jadwal Lengkap Seleksi Pendaftaran CPNS dan PPPK 2021

“Selama agresi Zionis terhadap rakyat kami berlanjut, perlawanan terhadap Palestina, terutama Hamas akan tetap berada dalam keadaan bentrok permanen, di mana Yerusalem, Al-Aqsa ,dan Jalur Gaza adalah target dan tempat terjadinya kejahatan," ujar juru bicara Hamas Fawzi Barhoum sebagaimana dimuat dalam artikel yang diterbitkan Kabar Lumajang dari laman Arab News dengan judul “Pilu, Perayaan Idul Fitri Berhenti saat Israel Menghantam Gaza,”.

Pesawat tempur Israel menyerang puluhan situs di Gaza, termasuk rumah dan area pertanian, serta tempat pelatihan militer milik Hamas, dan Jihad Islam.

“Kami berada di tengah-tengah kampanye militer. Tentara Israel telah menyerang ratusan Hamas dan target Jihad Islam di Gaza," ujar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Juga: Prediksi RB Leipzig vs Dortmund di DFB Pokal, Erling Haaland Masih Diragukan Bermain di Final

Warga Gaza mengalami malam yang panjang atas pemboman dan teror. Beberapa kehilangan orang yang mereka cintai, yang lainnya kehilangan rumah.

Rashad Al-Sayed, 57 tahun, yang tinggal di lantai enam gedung Tiba di kamp pengungsi Al-Shati, sebelah barat Kota Gaza, mengatakan bahwa atap rumah menimpa keluarganya saat mereka mencoba tidur setelah sholat subuh.

"Itu adalah malam yang keras, kami tidak bisa tidur, dan ketika kami memutuskan untuk tidur, namun atap menimpa kami. Pesawat-pesawat tempur Israel menghantam sebuah apartemen saya di lantai tujuh," ujarnya dari tempat tidur di Rumah Sakit Al-Shifa Gaza.

Al-Sayed terluka ringan, tetapi putra tertuanya, Ahmed, 23 tahun, terluka parah dan dirawat intensif di rumah sakit yang sama.

Baca Juga: 20 Ucapan Lebaran Idul Fitri 2021 Dalam Bahasa Inggris yang Cocok Kamu Pakai di Sosial Media

Saksi mata mengatakan bahwa pesawat tempur Israel menembakkan empat rudal ke sebuah apartemen di lantai tujuh sekitar pukul 4.30 pagi waktu setempat, menyebabkan kerusakan di sebagian besar gedung, dan menewaskan seorang wanita dan putranya di lantai bawah.*** (Amalia D/Kabar Lumajang)

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: Kabar Lumajang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah