Network
PR INDRAMAYU - Larangan menggunakan jilbab kembali dilakukan oleh Prancis, sehingga mengundang protes dari sejumlah wanita muslim di berbagai kalangan.
Salah satunya adalah Mariem Chourak yang saat ini berusia enam belas tahun.
Baginya menggunakan jilbab adalah sebagai ekspresi seorang muslim yang taat dan pengabdiannya kepada ajaran Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam yang merupakan perintah dalam Islam.
Namun, hal tersebut akan dihentikan dengan proposal senator Prancis dan mungkin akan segera menyangkal kebebasan untuk mengenakan jilbab di ruang publik.
Baca Juga: Inilah Salah Satu Amalan yang Baik Dilakukan di 10 Hari Terakhir Ramadhan Menurut Ma'ruf Amin
Proposal tersebut berkaitan dengan Amandemen RUU antiseparatisme yang dirancang untuk memperkuat nilai-nilai sekuler Prancis.
Selaku wanita muslim yang tinggal di Prancis, Chourak menyampaikan bahwa, larangan tersebut merupakan penghinaan terhadap indentitas dirinya sebagai seorang muslim.
"Itu bagian dari identitas saya. Memaksa saya untuk menghapusnya akan menjadi penghinaan," kata Chourak, erperti dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Reuters.
Lebih lanjut, Chourak menyampaikan pengesahan undang-undang tersebut adalah diskriminasi terhadap orang muslim.
