Network
PR INDRAMAYU - Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mendesak pemerintah Ethiopia membuka akses bantuan kemanusiaan dan menindak lanjut dugaan kejahatan seksual yang terjadi di wilayah utara Ethiopia.
Tindak kejahatan seksual mengerikan dilaporkan telah terjadi pada ratusan lebih wanita di wilayah Tigray, Ethiopia setelah hampir 6 bulan dimulainya konflik di kawasan tersebut.
Ratusan perempuan dewasa dan anak-anak menjadi korban kejahatan seksual melaporkan kejadian mengerikan yang mereka alami yakni mengenai pemerkosaan dan pemerkosaan berkelompok.
Baca Juga: Inilah 5 Rekomendasi Drama Korea yang Aman untuk Ditonton Selama Bulan Suci Ramadhan
DK PBB mendesak akses kemanusiaan tanpa batas untuk semua orang yang membutuhkan, mengingat cara ini adalah upaya untuk menangani kebutuhan kemanusiaan bagi orang-orang yang berada di wilayah peperangan dan konflik yang membutuhkan bantuan makanan.
Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Aljazeera, Dewan Keamanan telah membahas situasi di Tigray secara tertutup beberapa kali sebelumnya tetapi belum dapat menyetujui pernyataan, karena penentangan dari anggota Afrika dan Rusia dan China.
Pejabat tinggi kemanusiaan PBB mengungkapkan telah melakukan rapat tertutup pada pekan lalu untuk membahas situasi kemanusiaan yang semakin memburuh di Tigray.
Kejadian yang terjadi di lapangan mengungkapkan bahwa sebagian besar penduduk di wilayah konflik yakni dari sekitar 6 juta orang tidak sepenuhnya mendapat akses untuk menerima bantuan kemanusiaan.
Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Malam Ini: Penyesalan Terdalam Elsa pada Nino
