Ilmuwan Temukan Fosil Hiu Purba, Diperkirakan Hidup 93 Tahun Lalu

- 21 Maret 2021, 20:00 WIB
Ilustrasi. Fosil hiu purba berhasil ditemukan oleh ilmuwan, diperkirakan fosik itu hidup puluhan tahun lalu.
Ilustrasi. Fosil hiu purba berhasil ditemukan oleh ilmuwan, diperkirakan fosik itu hidup puluhan tahun lalu. /Pixabay/PublicDomainPictures

Hal ini dilihat para ilmuwan karena terdapat sirip dada yang ramping, yang memiliki fungsi utama sebagai penstabil yang efektif.

Menurut para peneliti, Aquilolamna adalah hiu yang berenang lambat dan memakan plankton melalui filter-feeding, seperti hiu paus pemakan plankton dan hiu penjemur yang kita ketahui saat ini.

Baca Juga: Robert Alberts Terkesan dengan Duet Pemain Anyar Persib Bandung: Sangat Memuaskan!

Walaupun temuan fosil yang digali di negara bagian Nuevo Leon, Meksiko ini tidak mengungkapkan mekanisme filter Aquilolamna untuk makan seperti yang diperkirakan oleh para ilmuwan.

Vullo yang diketahui berafiliasi dengan Geosciences Rennes, sebuah unit penelitian yang melibatkan Universitas Rennes dan Pusat Penelitian Ilmiah Nasional (CNRS) di Prancis, mengungkapkan bahwa penemuan ini merupakan penemuan baru yang tidak terduga dalam penemuan morfologi.

“Aquilolamna memang contoh sempurna dari makhluk punah yang mengungkapkan morfologi baru yang tak terduga. Ini sangat menunjukkan bahwa bentuk tubuh lain yang luar biasa dan adaptasi morfologis mungkin telah ada selama sejarah evolusi hiu,” kata Vullo.

Baca Juga: 12 Hal Ini Akan Terjadi jika Kamu Putuskan Berhenti Menghisap Vape, Nikotin Keluar dari Tubuh

Dalam temuan fosil tersebut, Aquilolamna memiliki kerangka tulang rawan yang sama dimiliki oleh semua hiu, dan skate serta pari terkait,.

Aquilolamna memiliki tubuh dan ekor hiu berbentuk torpedo yang familiar, tetapi sirip dadanya benar-benar unik yang lebih mirip dengan ikan pari seperti pari manta, dengan tubuh pipih dan sirip dada besar menyatu sampai ke kepala, berenang di air seolah terbang di udara. Peneliti melihat bahwa Aquilolamna tampaknya telah melakukan hal serupa.

“Sedangkan penggerak pari manta seperti terbang di bawah air, dengan gerakan mengepakkan sirip dada yang kuat, sirip dada panjang dan ramping dari Aquilolamna lebih bertindak sebagai sayap pesawat layang, atau pesawat layar,” kata Vullo.

Halaman:

Editor: Irwan Suherman

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah