Network
PR INDRAMAYU – Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) berhasil melakukan simulasi peluncuran dengan menembakkan mesin tahap inti roket Space Launch System (SLS) saat berlabuh ke menara di Stennis Space Center di Mississippi.
Uji coba mesin ini berhasil pada roket buatan Boeing untuk misi Artemis yang nantinya bertujuan untuk membawa astronaut Amerika Serikat (AS) ke bulan pada tahun 2024 mendatang.
Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Reuters, ada empat mesin RS-25 yang dihidupkan selama delapan menit untuk melakukan pengujian. Mesin tersebut memenuhi daerah sekitarnya dengan asap putih yang naik hingga ke langit.
Baca Juga: Sinopsis Love Story The Series SCTV Hari Ini 21 Maret 2021: Wilantara dan Argadana Kembali Berkelahi
Dalam video streaming yang disiarkan langsung oleh Badan Antariksa tersebut, terdengar tepuk tangan dari seluruh karyawan NASA setelah mesin dimatikan,
Percobaan ini juga mendapat pujian dan ucapan selamat untuk keberhasilan NASA dari banyak perusahaan kedirgantaraan.
Sebelumnya pada bulan Januari 2021 lalu, telah dilakukan tes sekitar satu menit.
Setelah itu, tak kurang dari empat menit, para insinyur telah mengumpulkan data yang dibutuhkan.
Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri SCTV, Minggu, 21 Maret 2021: Nana Kembali Diculik oleh Kevin
Sebelumnya, NASA telah merencanakan tujuannya mengirim pesawat ruang angkasa pada November tanpa awak untuk mengorbit bulan dan membawa astronaut AS ke bulan pada tahun 2024 mendatang.
Tetapi program SLS tersebut terlambat tiga tahun dari jadwal, dan telah menghabiskan sebanyak lebih dari 3 miliar dolar dari anggaran.
Setelah beberapa kali mengalami kemunduran, Presiden AS Joe Biden akhirnya menunjuk mantan senator, dan astronaut Demokrat Bill Nelson untuk menjalankan Badan Antariksa AS.
Baca Juga: Robert Alberts Terkesan dengan Duet Pemain Anyar Persib Bandung: Sangat Memuaskan!
Sebelumnya, Boeing telah kalah dalam perlombaan untuk kapsul kru Starliner yang pertama membawa astronaut dari AS ke Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Astronaut tersebut berada di sana selama hampir satu dekade ke SpaceX Elon Musk.
Blue Origin milik Jeff Bezos juga berlomba untuk mengirim misi awaknya sendiri ke luar angkasa untuk pertama kalinya.***
