Terkait hal ini, sejumlah negara yang menangguhkan vaksin buatan AstraZeneca masih menunggu hasil pemeriksaan dan menunggu keputusan EMA yang akan menggelar rapat pada kamis besok.
Sebelumnya terdapat sejumlah kasus di Eropa terkait penggumpalan darah setelah vaksinasi Covid-19 AstraZeneca dilakukan.
Baca Juga: Trailer The Falcon and the Winter Soldier Dirilis, Perlihatkan Sam Melempar Shield Captain America
Belanda mengklarifikasi bahwa mereka telah mencatat 10 kasus efek samping merugikan dari vaksin Covid-19 AstraZeneca, sedangkan Denmark mengatakan gejala yang sangat tidak biasa terjadi pada penerima vaksin Covid-19 wanita berusia 60 tahun yang meninggal karena pembekuan darah.
Menurut laporan, wanita itu memiliki jumlah trombosit dan pembekuan darah yang rendah di pembuluh kecil dan besar, serta mengalami pendarahan.
Dua petugas kesehatan di Norwegia juga dilaporkan meninggal dunia karena pendarahan otak.
Baca Juga: Inilah 10 Manfaat Pisang Merah yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Mengurangi Kadar Kolesterol
Badan obat-obatan Nasional mengatakan bahwa mereka tidak dapat mengkonfirmasi penyebab pastinya atau ada hubungannya dengan vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Selain itu Austria juga telah berhenti menggunakan vaksin AstraZeneca pada 8 Maret setelah perawat berusia 49 tahun meninggal karena gangguan pendarahan parah.
Di wilayah Utara Italia, Jaksa penuntut Piedmont pada hari Senin menyita sejumlah 393.600 dosis vaksin AstraZeneca setelah seorang guru musik berusia 57 tahun jatuh sakit dan meninggal setelah di vaksin.