Cerita Arungi Hari Sulit Selama Jadi Tahanan Israel, Warga Palestina: Saya Merasa Hampir Mati Syahid

- 28 November 2020, 23:59 WIB
Rakyat Palestina melakukan perlawanan terhadap Israel.
Rakyat Palestina melakukan perlawanan terhadap Israel. /Instagram/palestine_indonesia/

PR INDRAMAYU - Seorang warga Palestina bernama Maher al-Akhras bercerita bagaimana dia mengarungi hari demi hari yang sulit selama menjadi tahanan Israel.

Berdasarkan pengakuannya, ia melakukan aksi mogok makan. Hal ini ia teguhkan sebagai bentuk upaya protes terhadap kebijakan rasis Israel.

"Saya melakukan pemogokan (untuk mengungkap kebijakan pendudukan Israel) dan saya berhasil melakukannya, kami tidak bisa diam tentang ketidakadilan yang dipraktikkan terhadap kami ini,” ungkapnya.

Baca Juga: Empat Dokter dan Dua Nakes Bersekongkol Panen Organ Pasien Kecelakaan dengan Jalan Menipu Keluarga

Ia juga mengaku dirinya dan tahanan lainnya tidak memiliki senjata apapun, hanya miliki tekad dan kemauan.

"Kami tidak memiliki senjata tetapi kami memiliki kemauan dan tekad yang kuat untuk menghadapi pendudukan dan kebijakan rasisnya," katanya, dikutip dari Anadolu Agency.

Dari pengakuannya, ada sekitar 4.400 warga Palestina yang ditahan di penjara Israel, termasuk 39 wanita, 155 anak-anak, dan sekitar 350 tahanan administratif.

Baca Juga: Dilarang Salat di Masjid Al-Aqsa, Warga Palestina Tunaikan Salat Jumat di Jalan-jalan Dekat Kota Tua

Penahanan administratif adalah penahanan tanpa dakwaan dan sidang untuk jangka waktu hingga enam bulan yang dapat diperpanjang.

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x