Polisi di Paris Kepergok Memukuli Pria Kulit Hitam, Memicu Kemarahan Baru di Prancis

- 27 November 2020, 11:33 WIB
Ilustrasi pria kulit hitam.
Ilustrasi pria kulit hitam. /pixabay.com/Leroy_Skalstad

PR INDRAMAYU - Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin memerintahkan beberapa petugas polisi Paris ditangguhkan, setelah beredarnya video yang menunjukkan pemukulan kepada seorang pria kulit hitam dan menggunakan gas air mata tanpa alasan yang jelas.

Dilansir dari laman Al Jazeera, insiden tersebut terjadi ketika pemerintah Presiden Emmanuel Macron mendorong undang-undang baru yang membatasi kemampuan untuk mengabadikan polisi, yang telah memicu protes dari kelompok-kelompok kebebasan sipil dan jurnalis.

Sementara, video yang diterbitkan pada Kamis oleh situs berita Prancis Loopsider menunjukkan penangkapan kejam terhadap seorang produser musik yang diidentifikasi hanya dengan nama depannya, Michel, di arondisemen ke-17 atau distrik ibu kota Prancis pada Sabtu.

Baca Juga: Seorang Ibu Tega Tenggelamkan Bayinya yang Baru Lahir di Lubang Toilet Berisikan Kotoran Manusia

Tiga petugas mengikuti Michel di dalam studio musiknya setelah mereka melihatnya berjalan di jalan tanpa mengenakan topeng, lapor Loopsider. 

Gambar video yang dipublikasikan, baik dari kamera keamanan di dalam studio dan difilmkan oleh tetangga di luar, menunjukkan petugas berulang kali meninju dan memukulinya dengan pentungan.

Para petugas kemudian pergi, memanggil bala bantuan dan melemparkan granat gas air mata ke dalam studio untuk mengeluarkan orang-orang yang ada di dalam, menurut Loopsider. 

Baca Juga: Sebut Anaknya Telah Meninggal, Seorang Pria Ternyata Tega Jual Anaknya Sendiri karena Terlilit Utang

Dilaporkan bahwa sembilan orang lainnya yang merekam musik di ruang bawah tanah studio juga dipukuli. 

Michel mengatakan kepada Loopsider bahwa petugas berulang kali melontarkan hinaan rasis padanya, dan dia ditahan selama 48 jam.

Darmanin men-tweet bahwa badan yang menyelidiki tuduhan pelanggaran polisi, Inspektorat Jenderal Kepolisian Nasional, yang dikenal dengan singkatan bahasa Prancis IGPN, sedang menyelidiki kasus tersebut.

Baca Juga: Pria Mabuk Telepon Polisi dan Mengancam Bakal Bunuh Perdana Menteri, Langsung Dilacak dan Tertangkap

"Saya ingin proses disipliner dipimpin secepat mungkin," ungkapnya. 

Prefektur polisi Paris mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa IGPN akan berusaha untuk mengetahui keadaan yang tepat seputar penangkapan pria itu.

Kantor kejaksaan Paris juga sedang menyelidiki tindakan polisi. Kantor kejaksaan mengatakan pada Kamis bahwa mereka telah membatalkan persidangan terhadap Michel yang dibuka pada hari penangkapannya, dan sebaliknya membuka penyelidikan atas "tindakan kekerasan oleh seseorang dalam posisi otoritas publik" dan "pernyataan palsu".

Baca Juga: Perayaan Natal 2020 Berbeda dari Tahun-tahun Sebelumnya, Begini Kata Kementerian Agama

Ini adalah penyelidikan kebrutalan polisi kedua di Paris minggu ini yang dipicu oleh rekaman video. 

Pemerintah memerintahkan penyelidikan polisi internal pada Selasa setelah petugas polisi difilmkan melemparkan pengungsi dan migran keluar dari tenda dan sengaja tersandung saat mengevakuasi massa protes.

Pada hari yang sama, majelis rendah parlemen Prancis menyetujui rancangan undang-undang yang dimaksudkan untuk memperkuat polisi lokal dan memberikan perlindungan yang lebih besar kepada semua petugas. 

Mempublikasikan gambar petugas dengan maksud menyakiti mereka merupakan suatu kejahatan. RUU tersebut, yang mendapat dukungan publik setelah serangan baru-baru ini, sekarang akan diajukan ke Senat.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x