Hubungan Israel-Lebanon Disorot, Sempat Memanas Sebelum Beirut Meledak Hebat Bak Diguncang Bom Atom

6 Agustus 2020, 15:19 WIB
Sebuah ledakan besar terjadi di kota Beirut Lebanon tewaskan 78 orang, 4000 orang luka-luka dan yang lainnya masih tertimbun reruntuhan, Israel pun nyatakan siap untuk membantu meski tengah berseteru.* /Twitter.com/@brysonadahcole/- Foto: Twitter.com/@brysonadahcole

PR INDRAMAYU - Dunia tengah dihadapkan duka terkait ledakan dahsyat yang terjadi di sebuah kawasan pelabuhan di Beirut, Lebanon, Selasa, 4 Agustus 2020.

Beberapa negara, termasuk Amerika Serikat pun turut menyampaikan ucapan duka yang mendalam serta siap mengirimkan bantuan untuk negara tersebut.

Di balik ledakan yang terjadi di Lebanon, beberapa pihak pun kini menyoroti dan mencari tahu apa yang sebenarnya menjadi pemicu ledakan itu terjadi.

Baca Juga: Unik dan Jarang Terjadi, Gadis Ini Diberi Nama 'Y' Tanpa Embel Apapun, Begini Kata Sang Ayah

Israel pun menjadi salah satu negara yang disoroti beberapa media. Pasalnya, Israel-Lebanon sudah lama berseteru gara-gara perbatasan dan ambisi negara Yahudi untuk memperluas wilayah.

Sebelum Beirut meledak hebat bak diguncang bom atom, hubungan keduanya sempat memanas hingga ke titik tertinggi.

Gara-garanya, Israel Defense Force (IDF) melancarkan serangan udara ke wilayah selatan Suriah yang merupakan sekutu Lebanon.

Baca Juga: Tengah Lakukan Sesi Foto Pernikahan, Pengantin Wanita Lari dari Ledakan Beirut Lebanon

Seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com dengan judul 'Sebelum Ledakan Beirut Mengguncang, Israel Sempat Beri Peringatan pada Hizbullah Lebanon', Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji untuk membalas semua serangan terhadap negaranya.

"Kita telah serang satu sel dan kini kita serang operatornya. Kita akan melakukan langkah penting untuk melindungi diri," tegasnya pada Selasa 4 Agustus 2020.

"Ini bukan omong kosong. Mereka sudah main-main dengan Negara Israel bersama tentara di belakang mereka dan itu harus dianggap serius," imbuh Netanyahu.

Baca Juga: Tangan Kaki Diikat hingga Mulut Dilakban, Temuan Mayat di Margonda Rupanya Dibunuh Pacarnya Sendiri

Serangan udara pada Senin 3 Agustus 2020 ini merupakan balasan atas ledakan yang dibuat Suriah di Dataran Tinggi Golan, lahan rebutan yang dikuasai Israel sejak 1967.

Menurut kantor berita SANA, helikopter Israel menyerang tentara Suriah di dekat Quneitra, namun tidak menimbulkan korban jiwa.

Pertahanan udara di ibu kota, Damaskus disebut-sebut telah diperkuat untuk mengantisipasi serangan Israel ke sana.

Baca Juga: Terkuak Fakta Baru Terkait Ledakan Dahsyat di Beirut Lebanon, Hashtag Tutup Mulut Mencuat di Twitter

Selain itu, sejumlah media Israel mengklaim serangan balasan itu dipicu peningkatan ancaman kelompok militan Hizbullah dari Lebanon yang banyak beraktivitas di Suriah.

Ketegangan sebetulnya berawal dari serangan udara IDF di pinggiran Damaskus dua minggu lalu yang menyebabkan sejumlah pejuang Hizbullah tewas.

Ditambah lagi, Israel terus menambah kekuatan di garis terdepan perbatasan dengan Suriah dan Lebanon di utara.

Baca Juga: Muhadjir Sebut Keluarga Miskin Lahir dari Pernikahan Sesama Miskin, Yandri Pertanyakan Solusi

Kepala Hizbullah Syeikh Hassan Nasrallah berjanji akan membalas semua serangan Tel Aviv.

Meski terlihat meyakinkan, komentator Israel menyebut dia menghindari eskalasi konflik seiring dengan makin rumitnya persoalan internal Lebanon.

Minggu lalu, Israel menggagalkan upaya infiltrasi pasukan Hizbullah Lebanon lewat baku tembak.

Peristiwa itu menjadi yang terbesar sejak perang Israel-Lebanon pada 2006 silam.

Baca Juga: Ada di Dekat Pelabuhan Saat Ledakan Beirut Terjadi, Pemain PSM Makassar Sampaikan Kondisi Terkininya

Kedua musuh bebuyutan itu terus menyulut api pertentangan disokong oleh Iran dan Suriah di sisi Lebanon.

Sejak 2011, Israel meluncurkan ratusan serangan ke Suriah, menyerang tentara pemerintah dan sekutu mereka.

Israel bersumpah untuk mengakhiri kehadiran Iran dan sekutu Syiahnya di Suriah.

Meski demikian, Pemerintah israel di Tel Aviv sempat menawarkan bantuan darurat kepada Lebanon usai diguncang ledakan hebat di Beirut sebagaimana dikabarkan Pikiran-Rakyat.com.*** (Mahbub Ridhoo Maulaa/Pikiran Rakyat) 

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler