PR INDRAMAYU - Sedang tren penurunan kasus Covid-19, Selandia Baru laporkan bahwa penerapan lockdown di negara tersebut efektif dan berhasil.
Demi menjaga serta memutuskan rantai penyebaran kasus virus Corona, pemerintah baru-baru kembali memperpanjang PPKM hingga 6 September 2021 nanti.
Selain di Tanah Air, Negara lain juga menerapkan pembatasan sosial yang lebih ketat, salah satunya Selandia Baru.
Baca Juga: Jadwal Vaksin Covid-19 DKI Jakarta Sabtu 4 September, Sasaran untuk 3.000 Tenaga Kesehatan Dosis 3
Beberapa waktu lalu, negara yang dekat Australia itu hingga kini sedang menerapkan lockdown akibat varian Delta yang semakin merebak.
Meski demikian, pemerintah pusat belum lama ini juga melaporkan penurunan tren kasus Covid-19.
Kabar tersebut diketahui sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Reuters pada Kamis, 2 September 2021.
Baca Juga: Prediksi Chili vs Brazil di Kualifikasi Piala Dunia 2022 pada Jumat 3 September 2021
Menurut pihak berwenang, hal ini adalah pertanda bahwa lockdown yang diberlakukan secara nasional berhasil dari gejolak kasus virus Corona.
Dilaporkan pada Kamis ini, hanya terdapat 49 kasus baru yang pusat di kota Auckland.
Laporan tersebut menjadikan jumlah total kasus sejak merebaknya varian Delta kini menjadi 736 kasus.
Baca Juga: Daftar Line Up Telluride 2021, Hadirkan Joaquin Phoenix C’mon, C’mo hingga The Power of the Dog
"Jumlah kasus angka saat ini lebih rendah, sangat menggembirakan," ujar Ashley Bloomfield, Direktur Jenderal Kesehatan.
"Dan penurunan ini juga menunjukkan bahwa lockdown fase keempat siaga kami bekerja lebih baik, bahkan varian Delta juga bisa tertangani" sambungnya.
Sebelumnya, terdapat kasus Varian Delta pertama di Selandia Baru ketika seorang tiba dari New South Wales, Australia pada 17 Agustus 2021 lalu.
Baca Juga: Jadwal Vaksin Covid-19 di Kabupaten Tangerang 7-10 September 2021
Hingga kini, total kasus di negara tersebut yaitu tercatat 3.569 orang.
Sementara jumlah kematian masih tergolong masih sedikit yakni 26 jiwa.
Sedangkan vaksin yang sudah disuntikkan sebanyak 3,5 juta orang dan dosisnya penuhnya 1,21 juta suntikan.***