Meghan Diperiksa Istana Buckingham Setelah Kasus Intimidasi di Kerajaan yang Dituduhkan Terhadapnya

4 Maret 2021, 19:46 WIB
Pangeran Harry dan Meghan Markle Keluar dari Kerajaan Inggris /https://Instagram.com/@dukeandduchessofsussexdaily/

PR INDRAMAYU - Meghan, Duches of Sussex, istri dari pangeran Harry dituduh melakukan penindasan terhadap beberapa staf rumah tangga di kerajaan selama dia tinggal sebagai bangsawan di London.

Istana Buckingham mengatakan akan menyelidiki tuduhan terhadap Meghan atas kasus penindasan yang dituduhkan padanya staf selama waktunya sebagai bangsawan di London.

Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari laman website abc.net.au, diketahui berita ini tersebar setelah The Times meberikan laporan pada hari Selasa bahwa Meghan mendapatkan keluhan intimidasi dari penasihatnya selama dia tinggal di Istana Kensington dengan Pangeran Harry.

Baca Juga: Jawa Barat Nihil Zona Merah, Ridwan Kamil: Akhirnya Setelah Sekian Lama

Mengenai kasus tuduhan tersebuh, Istana Buckingham mengatakan pihaknya jelas sangat prihatin tentang tuduhan di surat kabar mengenai klaim yang dibuat oleh mantan staf Duke dan Duchess of Sussex

"Oleh karena itu, tim SDM (sumber daya manusia)] kami akan melihat keadaan yang diuraikan dalam artikel. Anggota staf yang terlibat saat itu, termasuk mereka yang telah meninggalkan rumah, akan diundang untuk berpartisipasi untuk melihat apakah pelajaran dapat diambil,” ungkap pihak Istana.

Lebih lanjut ditegaskan bahwa keluarga kerajaan telah memiliki kebijakan martabat di tempat kerja selama beberapa tahun dan tidak akan mentolerir intimidasi atau pelecehan di tempat kerja.

Baca Juga: Stafsus Menteri BUMN Ungkap Alasan Utama Said Aqil Siradj Diangkat Jadi Komisaris PT KAI

The Times melaporkan Jason Knauf, sekretaris komunikasi untuk Sussex, membuat keluhan resmi bahwa Meghan diduga telah memaksa dua asisten pribadi keluar dari pekerjaannya di rumah tangga kerajaan. Dengan ini Duchess tersebut diduga merusak kepercayaan anggota staf ketiga, demikian dilaporkan.

Lebih lanjut surat kabar mendapatkan berita ini dari sumber kerajaan yang tidak ingin disebutkan namanya.

Meghan menjadi bangsawan dan bekerja untuk kerajaan setelah menikah dengan Pangeran Harry pada Mei 2018.

Baca Juga: Masih Buka Pintu Hatinya untuk Ariel Noah, Luna Maya: Gak Ada yang Enggak Mungkin

Namun, mereka kemudian memutuskan untuk keluar dari kerajaan pada Maret tahun lalu dan pindah ke Amerika Serikat bersama anaknya Archie.

Sementara juru bicara pribadi Meghan mengabarkan kondisi Meghan mendengar kabar tuduhan pada dirinya yang membuatnya bersedih.

“Sedih dengan serangan terbaru terhadap karakternya, terutama sebagai seseorang yang telah menjadi sasaran bullying dan sangat berkomitmen untuk mendukung mereka yang mengalami rasa sakit dan trauma,” ungkapnya.

Baca Juga: Update Covid-19 Jawa Barat Hari Ini Kamis 4 Maret 2021, Akumulasi Kasus Sentuh Angka 216.423

Sementara itu dugaan Meghan menjadi korban kampanye kotor yang dilakukan pihak kerajaan telah diperhitungkan berdasarkan kabar yang berbahaya.

Pengacara Sussex kepada The Times juga menyampaikan bahwa Meghan sangat bertolak belakang dengan tuduhan tersebut.

"Dia bertekad untuk melanjutkan pekerjaannya membangun welas asih di seluruh dunia dan akan terus berusaha memberikan teladan dalam melakukan apa yang benar dan baik," tutur pengacara Sussex.

Baca Juga: Resmi Dibuka! Simak Syarat dan 7 Tips Agar Lolos Kartu Prakerja Gelombang 13

Tuduhan tersebut datang menjelang Harry dan Meghan diundang pada acara Oprah Winfrey,yang akan ditayangkan pada US jaringan CBS pada Maret 8 mendatang.

Ini adalah wawancara TV pertama pasangan tersebut setelah dikabarkan membuat rumah mereka di California tahun lalu. Pasangan tersebut juga mengumumkan bahwa mereka berharap akan memiliki anak kedua dari pernikahannya.***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: ABC Net Australia

Tags

Terkini

Terpopuler