Kenali Gejala Covid-19 pada Jari Kaki, Simak Berikut Penjelasan Lengkapnya

- 1 November 2020, 16:24 WIB
TIM Ahli/Para ilmuwan mengatakan, “jari kaki Covid” berpotensi sebagai gejala virus corona.
TIM Ahli/Para ilmuwan mengatakan, “jari kaki Covid” berpotensi sebagai gejala virus corona. /NEW YORK POST/

PR INDRAMAYU - Mulai dari demam tinggi, batuk, sesak napas hingga dapat merasakan kehilangan indera penciuman dan perasa, gejala Covid-19 memang kerap kali membuat siapapun panik.

Baru-baru ini terdapat sebuah penelitian yang meyakini ada efek samping baru yang dikaitkan dengan virus tersebut, yaitu ‘jari kaki Covid’. Para ilmuwan mengatakan, jari kaki Covid berpotensi sebagai gejala virus corona. 

Hal tersebut dapat menyebabkan peradangan seperti luka kulit atau benjolan pada jari-jari kaki.

Baca Juga: Membanggakan! Sabet 8 Emas, Provinsi Jawa Barat Berhasil Jadi Juara Umum Pekan Pemuda Nasional 2020

Penelitian oleh International League of Dermatological Societies dan American Academy of Dermatology menemukan, beberapa pasien virus corona menderita peradangan seperti luka kulit atau benjolan di kaki mereka yang terkadang berlangsung selama berbulan-bulan.

Dr. Esther Freeman selaku peneliti utama dari International Covid-19 Dermatology Registry, kolaborasi antara dua badan penelitian mengatakan tampaknya ada sub-kelompok pasien tertentu yang ketika mereka tertular Covid-19 mengalami peradangan di jari-jari kaki.

Diketahui, jari kaki mereka tampak merah dan bengkak, kemudian berubah menjadi warna ungu, seperti dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari RRI, 1 November 2020.

Baca Juga: Cek Jadwal Bola TV Malam Ini, Salah Satunya Pertemuan Dua Tim Raksasa Setan Merah vs The Gunners

"Dalam banyak kasus itu sembuh sendiri dan hilang, ini relatif ringan dan berlangsung rata-rata sekitar 15 hari, tapi kami telah melihat pasien yang bertahan satu atau dua bulan,” kata Dr. Esther.

“Yang sangat mengejutkan adalah ketika Anda melampaui batas 60 hari itu karena tidak seperti pasien sembuh pada hari ke-70," ujarnya.

"Ini adalah fakta bahwa beberapa pasien kami berada di atas 150 hari sekarang, ini adalah pasien dengan jari kaki merah atau ungu atau bengkak selama berbulan-bulan," sambungnya.

Baca Juga: Setelah Janda Bolong, Kini Tanaman Hias Kokedama Mulai Diminati, Begini Cara Mudah Merangkainya

Dia juga mengatakan, beberapa orang di Inggris ditemukan teridentifikasi dengan gejala jari kaki Covid.

Keberadaan mereka pun membantu para ilmuwan memahami lebih lanjut tentang gejala terkait virus corona di organ tubuh lain.

"Kami mulai melihat Covid-19 lama di sistem organ lain, ini pertama kalinya kami menyadari hal ini bisa terjadi di kulit juga,” tutur Dr. Esther.

Baca Juga: Charly Setiaku Terciduk Ngumpul Bareng Grup Band Repvblik, Netizen Dibikin Penasaran: Ada Apa?

“Saya pikir hal itu menimbulkan banyak pertanyaan tentang jenis peradangan yang sedang terjadi, apakah ada peradangan di tempat lain di tubuh?

"Kami belum benar-benar tahu jawabannya, kulit dapat dilihat sebagai jendela ke seluruh tubuh karena peradangan yang dapat Anda lihat, dan dapat menjadi indikasi peradangan di tempat lain,” tambahnya.

Selain itu, data yang ada menunjukkan, sekitar setengah dari pasien dalam daftar dilaporkan memiliki jari kaki Covid dan sekitar 16 persen dari mereka harus dirawat di rumah sakit.

Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Surat Panggilan Interview Rekrutmen Perusahaan Gas Negara, Berikut Klarifikasinya

Angka itu disampaikan oleh dokter yang merawat pasien dengan masalah kulit di banyak negara di seluruh dunia, yang berarti ada banyak orang dengan jari kaki Covid yang berpotensi belum mencari bantuan medis.

“Mungkin hanya puncak gunung es. Ini mungkin terjadi lebih banyak daripada yang kami laporkan, tetapi saya pikir dengan melaporkannya lebih banyak orang akan mengenalinya,” tutup Dr. Esther Freeman.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah