5 Puisi Tema Kemerdekaan untuk Rayakan HUT RI ke-76 di Tengah Pandemi Covid-19, Bisa Jadi Tugas Sekolah!

- 11 Agustus 2021, 12:16 WIB
Tidak lama lagi, seluruh masyarakat di penjuru Indonesia akan merayakan HUT RI ke-76 pada 17 Agustus 2021, rayakan dengan puisi kemerdekaan.
Tidak lama lagi, seluruh masyarakat di penjuru Indonesia akan merayakan HUT RI ke-76 pada 17 Agustus 2021, rayakan dengan puisi kemerdekaan. /Pixabay/mufidpwt

PR INDRAMAYU - HUT RI ke-76 akan dirayakan beberapa hari lagi.

Ada banyak cara utuk ikut merayakan HUT RI ke-76, salah satunya adalah dengan menggunakan puisi dengan tema kemerdekaan.

Berikut ini beberapa puisi kemerdekaan untuk ikut merayakan HUT RI ke-76.

Baca Juga: Berita Populer Hari Ini Rabu 11 Agustus 2021, Ucapan Tahun Baru Islam hingga Prediksi Chelsea vs Villarreal

Adanya pandemi Covid-19 membuat perayaan HUT RI sedikit terbatas.

Inilah kumpulan artikel seperti dikutip PR Bogor dalam artikel berjudul Kumpulan Puisi Tema Kemerdekaan, Cocok Dibacakan pada 17 Agustus 2021 dan Meriahkan HUT RI.

Oleh karena itu, membacakan puisi tema kemerdekaan menjadi salah satu cara efektif untuk tetap merayakan HUT RI ke-76 pada 17 Agustus 2021.

Baca Juga: Jadwal Vaksin Covid-19 di Kabupaten Bandung, dari Agustus Hingga September 2021, Ada Dosis 1, dan 2!

Selain itu, dengan membacakan puisi kemerdekaan kita akan lebih menghargai dan memaknai arti penting kemerdekaan.

Sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Bogor.com dari berbagai sumber, berikut kumpulan puisi tema kemerdekaan yang cocok dibacakan pada 17 Agustus 2021.

1. Puisi karya Sapardi Djoko Damono Berjudul "Hari Kemerdekaan"

Akhirnya tak terlawan olehku
tumpah di mataku, dimata sahabat-sahabatku
ke hati kita semua
bendera-bendera dan bendera-bendera
bendera kebangsaanku
aku menyerah kepada kebanggan lembut
tergenggam satu hal dan kukenal

tanah dimana ku berpijak berderak
awan bertebaran saling memburu
angin meniupkan kehangatan bertanah air
semat getir yang menikam berkali
makin samar
mencapai puncak ke pecahnya bunga api
pecahnya kehidupan kegirangan

menjelang subuh aku sendiri
jauh dari tumpahan keriangan di lembah
memandangi tepian laut
tetapi aku menggenggam yang lebih berharga
dalam kelam kulihat wajah kebangsaanku
makin bercahaya makin bercahaya
dan fajar mulai kemerahan

Baca Juga: Jadwal Vaksin Covid-19 di Kabupaten Majalengka, dari 11 hingga 14 Agustus 2021, Ada Dosis 1, 2 dan 3

2. Puisi karya Taufik Ismail berjudul "Kita Adalah Pemilik Sah Republik ini"

Tidak ada pilihan lain
Kita harus
Berjalan terus
Karena berhenti atau mundur
Berarti hancur
Apakah akan kita jual keyakinan kita
Dalam pengabdian tanpa harga
Akan maukah kita duduk satu meja
Dengan para pembunuh tahun yang lalu
Dalam setiap kalimat yang berakhiran
“Duli Tuanku ?”

Tidak ada lagi pilihan lain
Kita harus
Berjalan terus
Kita adalah manusia bermata sayu, yang di tepi jalan
Mengacungkan tangan untuk oplet dan bus yang penuh
Kita adalah berpuluh juta yang bertahun hidup sengsara
Dipukul banjir, gunung api, kutuk dan hama
Dan bertanya-tanya inikah yang namanya merdeka
Kita yang tidak punya kepentingan dengan seribu slogan
Dan seribu pengeras suara yang hampa suara
Tidak ada lagi pilihan lain
Kita harus
Berjalan terus.

Baca Juga: Link Nonton Love for Sale 2, Kisah Calon Menantu dari Aplikasi Kencan yang Bikin Baper!

3. Puisi karya Rodiyah Allahuan berjudul "Merdeka Indonesiaku"

Hari ini … tujuh belas Agustus
Indonesia memperingati hari lahirnya
Gema merdeka dikumandangkan
Dari segala penjuru negeri ini

71 tahun silam …
Indonesia dijajah oleh kaum penjajah
Banyak darah ditumpahkan, nyawa dikorbankan
Demi untuk satu kata MERDEKA

Kini … Indonesia telah merdeka
Rakyat dapat tersenyum bangga
Sang saka merah putih berkibar sempurna
Mengudara di angkasa raya

Jayalah Negeriku
Makmurlah bangsaku
Kau tetap Indonesiaku
MERDEKA..MERDEKA..MERDEKA

Baca Juga: Prediksi Zalgiris vs Mura di Kualifikasi Liga Eropa UEFA 2021-22, Lengkap dengan Prakiraan Susunan Pemain

4. Puisi karya M. Taufiq Affandi berjudul "Di Bawah Kibaran Merah Putih Aku tersimpuh"

di bawah kibaran merah putih
bayangnya berdansa dengan pasir yang kupijak
menekuk, meliuk, menggelora

Aku tersimpuh
di bawah naungan merah putih
yang enggan turun, enggan layu
setelah lama badai menghujamnya

Mencari pijakan, aku harus bangkit
menepis debu yang menggelayutiku
menebalkan lagi tapak kakiku
ini waktuku berdiri!

Tak lagi aku lengah, takkan
ini tanah bukan tanah tanpa darah
ia terhampar bukan tanpa tangis
terserak cecer tiap partikel mesiu di sana

Jika pada patahan waktu yang lalu
aku bersembunyi, berkarung
pada lipatan detik ini, aku bukanlah kemarin
aku adalah detik ini, aku akan menjadi esok

Aku terhuyung
memegang erat tiang merah putih
aku memanjat asa, memupuk tekad
Indonesia, pegang genggam beraniku!

Baca Juga: Prediksi Alashkert vs Kairat di Kualifikasi Liga Eropa UEFA 12 Agustus 2021, Dilengkapi Susunan Pemain

5. Puisi karya: Rayhandi berjudul "Kemerdekaan ini"

Kemerdekaan ini adalah usaha
Usaha tanpa menyerah para pahlawan

Kemerdekaan ini adalah keringat
Yang setia mencucur ruah hingga habis

Kemerdekaan ini adalah lelah
Lelah yang setia menghantu

Kemerdekaan ini adalah darah
Karena berjuta ton darah raib untuk kemerdekaan, tergadai

Kemerdekaan ini adalah nyawa
Karena di indonesia ini beratus ratus tahun silam nyawa melayang

Semuanya untuk indonesia
Semuanya untuk senyum anak indonesia
Semuanya untuk masa depan indonesia yang lebih cerah.***

(PR Bogor/Farid Permana Sidiq)

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: PR Bogor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x