Selain itu, menjalankan puasa Tasu’a dan Asyura merupakan sebagai latihan untuk umat muslim menjadi sosok yang lebih baik salah satunya menahan godaan dan menahan hawa nafsu.
Masih dilansir dari laman MUI, setiap menjelang hari Asyura, Rasulullah SAW selalu mengingatkan para sahabatnya untuk menjalankan puasa di bulan Muharram.
Namun ada suatu ketika hari Asyura bertepatan dengan hari agung milik kaum Nasrani dan Yahudi.
Hal itu membuat para sahabat Rasulullah SAW mengurungkan niatnya untuk berpuasa di hari Asyura tersebut.
Dari keresahan para sahabatnya itu, Rasulullah SAW bersabda, sebagaimana dikutip dalam kitab ‘Riyadhus Sholihin : 701’ :
وعن ابن عباس رضي الله عنهما، قَالَ: قَالَ رسول الله – صلى الله عليه وسلم: «لَئِنْ بَقِيتُ إِلَى قَابلٍ لأَصُومَنَّ التَّاسِعَ». رواه مسلم.
“Apabila (usia)ku sampai tahun depan, maka aku akan berpuasa pada (hari) kesembilan”
Baca Juga: Kumpulan Puisi Rayakan HUT RI ke-76, Cocok Bangkitkan Nasionalisme Rakyat Indonesia
Namun, Rasulullah SAW belum sempat untuk melaksanakan puasa Tasu’a, karena dirinya telah menghadapi ajalnya lebih dahulu.