PR INDRAMAYU – Setiap tanggal 1 Juni, bangsa Indonesia akan selalu memperingati Hari Lahir Pancasila.
Hari Lahir Pancasila merupakan salah satu perjalanan sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia.
Selain itu, merupakan pilar berbangsa dan bernegara, yang mana sila-sila Pancasila menjadi pedoman dalam tata Negara Indonesia.
Salah satu cara memperingati hari bersejarah tersebut adalah dengan membaca puisi.
Umumnya, puisi-puisi tentang hari bersejarah termasuk Hari Lahir Pancasila akan dicari oleh pelajar maupun mahasiswa untuk memenuhi tugas yang diberikan.
Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari berbagai sumber, berikut adalah kumpulan puisi Hari Lahir Pancasila yang cocok untuk tugas sekolah maupun kuliah.
Judul: Pancasila Tetap Abadi
Karya: Desmon
Sudah cukup banyak nyawa yang kita korbankan
Sudah cukup banyak tangis yang kita dengarkan
Sudah cukup banyak darah dan keringat yang sudah kita sumbangkan
Hanya untuk satu kata, merdeka
Baca Juga: Viral Ibu-Ibu Marah Saat Diingatkan Soal Lampu Sein yang Terbalik, Hidupkan Kanan Belok ke Kiri
Mulai menyongsong lahirnya ideologi Negara
Suatu ideology yang dapat menyatukan bangsa
Puluhan bangsa dari ribuan pulau di nusantara
Menjadi pilar berbangsa dan bernegara
Selamat datang Pancasila
Ketika gunung sebesar apapun bisa diruntuhkan
Ketika batu sekeras apapun bisa dipecahkan
Ketika besi sekuat apapun bisa dipatahkan
Baca Juga: Spoiler Drama Korea Doom at Your Service Episode 8: Myul Mang Berusaha Selamatkan Tak Dong Kyung
Jangan harap kamu dapat menghancurkan Pancasila
Karena Pancasila lebih sakti dari itu semua
Lima dasar Negara memiliki makna yang dalam
Makna yang kongkrit, kaku dan mengikat
Memiliki simbol yang bermakna kuat pada setiap sila
Terpampang kokoh pada dada sang garuda
Garuda terbang jauh menyusuri nusantara
Terbang membusungkan dadanya yang kekar
Baca Juga: Terawang Jalan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, Ahli Tarot Jeng Nimas: PDIP Belum Legowo
Membanggakan diri telah membawa Pancasila
Tak ada yang bisa menghalanginya
Terbang sampai ke penjuru dunia
Sayapnya yang cantik pun tak mampu menutupinya
Jangan kamu sia-siakan berjuta nyawa
Berjuta tangisan
Darah yang tercurah
Jangan kamu membunuh burung Garuda kami
Dengan sifat egois dan pikiran yang sempit
Dia telah lahir sebagai pilar bangsa
Lahir dan tumbuh di tengah-tengah kita
Tumbuh menjadi pemersatu bangsa Indonesia
Terbang terus burung Garuda ku
Bawalah Pancasila sampai ujung dunia
Dan abadilah sampai akhir hayat
Sudah saatnya bangkit kembali
Baca Juga: Sinopsis The Conjuring: The Devil Made Me Do It, Tayang Besok 2 Juni 2021!
Lipat lengan bajumu kawan
Kepal tanganmu yang kekar
Angkat tangan-tanganmu setinggi-tingginya
Dan teriakanlah kata, Pancasila
Pancasila
Kau lah dasar kokoh penopang Negara
Memberi kami tumpuan untuk meraih cita-cita
Kaulah pusat pembentuk hukum yang berkuasa
Membuat kami teratur dalam menjalankan Negara tercinta
Baca Juga: Peringati Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2021, Anies Baswedan Ajak Masyarakat Untuk Berhenti Merokok
Sebait singkat dalam setiap sila mu
Memiliki makna luas berilmu
Hari-hari ku yang dipenuhi bait dalam silamu
Dipenuhi indah oleh norma penyejuk jiwaku
Saat syair dalam kehebatanmu mulai terlupakan
Menjadikan anak bangsa terjerumus dalam keburukan
Tak ada persatua, tak ada kejujuran
Yang ada hanya kemunafikan
Baca Juga: Aksi Adrian ‘Si Bocah Pemberani’ Buka Jalan Akses Mobil Ambulans, Inul Langsung Berikan Hadiah Mobil
Kami yang mencari jalan dalam kegelapan hukum
Berharap kau bersinar memancarkan keadilan
Memecahkan segala urusan yang terangkum
Demi nikmatnya kemakmuran
Pemuda pemudi Indonesia penerus bangsa
Terus berjuang menjunjung tinggi namamu
Meneriakkan serta menjalankan makna
Pancasila satu pendomanku
Judul: Untuk Apa Kita Merdeka
Karya: Fadli Zon
Untuk apa kita merdeka
Ketika rakyat tetap bergelimang kemiskinan
Pengangguran menyergap hampir setiap keluarga
Kesenjangan makin menganga
Dan korupsi bebas merajalela
Baca Juga: Prediksi Kroasia vs Armenia, Persiapan Luka Modric dan Kolega Jelang Euro 2021
Untuk apa kita merdeka
Mengorbankan jiwa dan raga sepanjang sejarah
Di penjara, disiksa, diasingkan, diplomasi, dan grilya yang panjang
Air mata dan darah tak henti jatuh ke tanah kalau hanya berganti penjajah
Pidato bung Karno masih terngiang
Menabrak tembok-tembok lengang
Pikiranmu berkata masih kubaca
Jauh menebus zaman
Tapi sekarang
Cita-citamu semakin karam
Perahu ini tak tentu akan kemana
Berlayar di tengah gulita
Terombang-ambing tanpa nahkoda
Baca Juga: Sebuah Mobil Jatuh ke Danau Toba hingga Sebabkan Satu Orang Tewas, Begini Kronologinya
Untuk apa kita merdeka
Kalau akhirnya cuma begini saja
Aku bukan generasi keluh kesah
Tak juga memupuk sejuta gundah
Aku bertanya padamu jiwa-jiwa merdeka
Sampai kapan kita berdiam saja.
Itulah puisi untuk memperingati Hari Lahir Pancasila, cocok untuk tugas sekolah atau kuliah.***