PR INDRAMAYU – Malam Lailatul Qadar, malam yang dinantikan umat Islam untuk berlomba-lomba meraih pahala.
Keutamaan malam Lailatul Qadar ada pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, pada malam tersebut Rasulullah SAW menunjukkannya melalui ibadah-ibadahnya.
Saking istimewanya, Rasulullah SAW memperbanyak ibadah dan menyedikitkan tidur. Sesuai dengan yang di riwayatkan Asiyah RA, sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Indramayu.com dari zakat.or.id.
Baca Juga: Lelang Barang Milik Diego Maradona Hingga Michael Jordan Akan Digelar Juli 2021 Secara Online
عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجْتَهِدُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مَا لَا يَجْتَهِدُ فِي غَيْرِهِ
“Rasulullah Saw meningkatkan kesungguhan (ibadahnya) di sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan), hal yang tidak beliau lakukan pada (hari) lainnya”. (HR Muslim, Ibnu Majah, Khuzaimah dan Ahmad).
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا، قَالَتْ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ، أَحْيَا اللَّيْلَ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ، وَجَدَّ وَشَدَّ الْمِئْزَرَ
Dari Asiyah RA berkata:
“Rasulullah Saw ketika memasuki sepuluh terakhir Ramadhan beliau menghidupkan malam itu, membangunkan keluarganya dan mengencangkan ikat pinggangnya”. (HR Muslim).