PR INDRAMAYU - Psikolog klinis anak dan remaja dari Klinik Terpadu Universitas Indonesia (UI) Andini Sugeng membeberkan dampak anak yang diiming-iming oleh orangtua agar mau menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Ia memastika cara itu tidak berdampak pada tumbuh kembang anak dan mengaku tak mempermasalahkan jika orangtua mengiming-imingi anak agar mau berpuasa.
Menurut Andini pemberian hadiah merupakan bentuk penyemangat untuk anak agar mau menjalankan ibadah puasa sebulan penuh.
Baca Juga: Pemilu IA ITB Gunakan Sistem e-Voting, Pengurus Berharap Bisa Jadi Contoh
Dia menambahkan, pemberian hadiah karena anak berhasil melewati 30 hari puasa juga telah dilakukan orang-orang terdahulu.
"Kecil kan kita suka dikasih iming-iming, enggak apa-apa tapi pakai syarat," kata dia, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari Antara.
Namun, tidak tepat jika hadiah yang diberikan kepada anak malah menjadi berlebih.
Baca Juga: Mahasiswi UIN Malang Raih Best Intelegensia Duta Lingkungan Jawa Timur
Selain itu adalah hal yang tak tepat jika hadiah yang diberikan mengalahkan tujuan utama dari makna berpuasa itu sendiri.