5 Manfaat Terapi Lintah, Sembuhkan Penyakit Jantung Hingga Sakit Gigi, Berani Coba?

- 22 Februari 2021, 11:00 WIB
Terapi lintah dapat memberikan beberapa manfaat.
Terapi lintah dapat memberikan beberapa manfaat. /Pixabay/EllWi

PR INDRAMAYU – Lintah merupakan salah satu hewan yang kerap menjadi momok bagi manusia. Selain dianggap sebagai hewan parasit, bentuk dari hewan satu ini kerap membuat sebagian orang geli dan jijik.

Lintah adalah kelompok hewan dalam keluarga cacing beruas yang berbadan pipih serta memiliki alat penghisap darah di ujung kepada dan ujung ekornya.

Tapi siapa sangka lintah ternyata bisa dijadikan untuk pengobatan berbagai penyakit, terutama penyakit yang disebabkan oleh penggumpalan darah di dalam tubuh.

Baca Juga: Prakiraan Hujan Indonesia 22-23 Februari 2021: Kalsel, Kaltim, Kaltara Berpotensi Hujan Sedang

Terapi lintah ternyata telah dipraktekkan sejak lama. Dokter dari Mesir kuno, India, Arab dan Yunani menggunakan lintah untuk pengobatan penyakit kulit, masalah reproduksi, kelainan sistem saraf dan peradangan.

Terapi lintah ini merupakan salah satu metode pengobatan unik yang juga dikenal dengan nama ‘hirudotheraphy’.

Lintah adalah hewan hematofagus yang diketahui memiliki banyak senyawa aktif dalam air liur dan sekresi lainnya.

Baca Juga: Banjir Kembali Melanda Jakarta, Giring PSI : Anies Tak Pernah Serius Atasi Banjir Ibu Kota

Banyak dokter merekomendasikannya karena sejumlah studi dan laporan ilmiah telah mengkonfirmasi manfaat metode perawatan ini.

Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari laman boldsky.com, berikut manfaat terapi lintah untuk kesehatan.

  1. Mengobati Penyakit Jantung

Terapi lintah digunakan dalam pengobatan penyakit kardiovaskular (sakit jantung).

Baca Juga: Ramalan Zodiak Senin, 22 Februari 2021: Taurus, Kamu Punya Masalah Uang

Air liur atau lendir yang dihasilkan lintah mengandung pengencer darah alami yang dapat mencegah dan menyembuhkan penggumpalan darah.

Hal tersebut dapat meningkatkan aliran darah dan meningkatkan kepekaan terhadap rasa sakit di jaringan ikat.

  1. Mengurangi Peradangan Vena

Baca Juga: Kini Mencari Destinasi Wisata di Jabar Jadi Lebih Mudah, Cukup Scan Barcode!

Menurut sebuah penelitian, terapi lintah mengurangi pembengkakan dan nyeri pada kaki, memperbaiki perubahan warna pada kulit dan meningkatkan kemampuan berjalan pasien yang menderita flebitis.

Membutuhkan empat sampai enam ekor lintah yang langsung diterapkan ke area yang terinfeksi.

  1. Dapat Berguna untuk Rekonstruksi dan Bedah Mikro

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Dunia Turun, Ketua Satgas Covid-19 PB IDI Ungkap Penyebabnya

Penyumbatan vena merupakan komplikasi serius dalam rekonstruksi dan bedah mikro seperti yang terjadi pada kulit kepala, retina, dan telinga yang diamputasi.

Terapi lintah berguna untuk menjaga kesehatan jaringan selama dan setelah operasi.

Jika terapi lintah digunakan selama operasi, air liur lintah membantu mengencerkan darah, yang pada akhirnya akan menurunkan kemungkinan penyumbatan vena.

Baca Juga: Mesin Pesawat Terbakar di Udara, Badan Penerbangan Sipil Amerika Lakukan Investigasi Mendalam

Selain itu, cairan pasif yang keluar setelah melepaskan lintah dapat membantu meningkatkan aliran darah setelah operasi mikro.

  1. Mengobati Diabetes

Peningkatan kadar glukosa darah pada diabetes melitus dapat menyebabkan gejala dan komplikasi yang parah.

Tidak banyak laporan yang menyebutkan tentang sifat anti-diabetes dari terapi lintah, namun terapi ini banyak di gunakan secara tradisional untuk mengobati berbagai komplikasi diabetes.

Baca Juga: Hadiah Ulang Tahun Nagita Slavina dari Raffi Ahmad Beri Cincin Mewah Seharga Rp3 Miliar

  1. Dapat Mengobati Masalah Gigi

Protein bernama destabilase yang ditemukan pada lintah memiliki peran antibakteri terhadap infeksi seperti periodontitis dan abses alveolar.

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa peptida antimikroba dari lintah dapat membantu menekan pertumbuhan bakteri dan mengaktifkan respon sistem kekebalan untuk menyerang infeksi.

Disamping manfaat ditas, ternyata terapi lintah juga mempunyai beberapa kemungkinan efek samping, seperti bekas luka, lecet, gatal dan kerusakan jaringan.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Alergi diikuti dengan pembengkakan, kulit kemerahan, edema, pendarahan berkepanjangan dan lainnya.***

Editor: Ghassan Faikar Dedi

Sumber: Bold Sky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah