Network
PR INDRAMAYU - Manusia hidup tidak terlepas dari dosa-dosa yang mungkin sadar atau tidaknya dilakukan setiap hari dan berulang-ulang kali.
Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari buku “Selalu Ada Jawaban Selama Mengikuti Akhlak Rasulullah”, karya Dr. Muhbib Abdul Wahab, MA., terdapat kisah pada masa Hasan AL-Bashri (110 H), Hasan AL-Bashri adalah seorang sufi yang terkenal wara’ yaitu menjaga jarak dari kenikmatan duniawi. Kisah ini terjadi pada suatu hari dimana ada orang secara bergantian mendatangi sang sufi tersebut.
Mereka datang meminta solusi kepada Hasan Al-Bashri mengenai persoalan hidup yang mereka alami. Orang pertama di antaranya mengadukan masalah ladangnya yang kering dan gagal panen akibat hujan yang tidak juga turun.
Baca Juga: Untuk Atasi Karhutla, BPBD Riau Minta Helikopter kepada BNPB
Sementara orang yang kedua mengadukan masalahnya yang juga belum dikarunia keturunan setelah bertahun-tahun menjalani pernikahannya.
Lain halnya dengan orang yang ketiga yang mengadukan kehidupannya yang miskin dan serba kekurangan. Lelahnya dalam berkerja tidak juga dapat merubah nasibnya sebagai orang miskin.
Selanjutnya kepada ketiga orang tersebut, sang sufi Hasan Al-Basri memberi nasihat yang sama kepada ketiganya, dimana isi nasihatnya adalah “Perbanyaklah istighfar di rumahmu, di jalan, di pasar, di tempat krja, dimana pun dan kapan pun, karena engkau tidak tahu kapan ampunan Allah itu akan turun”.
Demikianlah nasihat yang dikatakan oleh sang sufi kepada ketiga orang tersebut agar mereka dapat merenung dan melakukan intropeksi diri dengan menjadikan istighfar sebagai jalan keluar dalam menyelesaikan segala persoalan hidupnya.
Baca Juga: Warganet Ramai Unfollow Akun Instagram-nya, Begini Respon Dayana
Dosa tidak hanya terpaku pada perbuatan dosa-dosa besar, karena duri yang kecil saja bisa membuat orang yang menginjaknya tidak bisa berjalan dengan baik, demikianlah hakikat dosa yang bisa terjadi dalam hidup manusia.
