Simak 6 Tips Kelola Keuangan Agar Tahan Krisis saat Pandemi, Harus Cermat dan Ciptakan Peluang

- 26 Desember 2020, 11:12 WIB
Ilustrasi Keuangan
Ilustrasi Keuangan /Pixabay

PR INDRAMAYU – Pandemi Covid-19 tak bisa dipungkiri berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia. Menurut Forbes, harta 50 orang terkaya Indonesia hanya turun 1,2 persen dari tahun lalu.

Editor senior Forbes Indonesia, Yessar Rosendar, melakukan studi tentang tahan bantingnya ke-50 orang kaya tersebut.

Yessar Rosendar mewawancarai peneliti bidang ekonomi The Indonesian Institute, Muhamad Rifki Fadilah, dan asisten profesor Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Stevanus Pangestu.

Baca Juga: Kaleidoskop 2020: Daftar Hoaks Terpopuler Sepanjang Januari hingga Juni 2020

Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari The Conversation, berikut 6 tips dalam mengelola keuangan agar tahan krisis saat pandemi Covid-19:

  1. Kalo Diharuskan, Usahakan Berhutang untuk Sesuatu yang Produktif

Saat ingin berhutang, hendaknya hal itu diproyeksikan untuk sesuatu yang produktif.

Contohnya adalah membeli tanah atau gedung yang harganya akan terus naik atau berutang untuk mendirikan usaha baru.

Baca Juga: Horoskop Akhir Pekan, Sabtu 26 Desember 2020: Aries, Jangan Terlalu Sensitif Ya!

  1. Memiliki Lebih dari Satu Sumber Pendapatan

Biasanya orang-orang kaya memiliki sumber pendapat dari reksadana, investasi saham, obligasi, dan lain-lain. Mereka juga memiliki bisnis lebih dari satu.

“Contohnya saja Michael dan Budi Hartono, pemilik Djarum Group yang merupakan orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan senilai US$38.8 miliar atau Rp 546.4 triliun memiliki jaringan bisnis yang sangat luas,” ungkap Yessar Rosendar.

  1. Memperbanyak Aset dan Kelola Risiko

Dengan melebarkan sayap ke sektor berbeda, para pengusaha tengah memperbanyak aset agar jika salah satu usaha menurun, dampaknya bisa berkurang karena ada usaha lain yang tidak mengalami penurunan.

Baca Juga: Tahun Baru 2021, Bakal Ada Rapid Test Antigen Acak di Jalan Tol, Simak Jadwalnya

“Seperti pepatah dalam investasi, janganlah taruh telur di satu keranjang, karena kalau keranjang itu jatuh, maka semua telurmu akan ikut jatuh dan pecah,” tutur Yessar Rosendar.

  1. Menciptakan Peluang

Para pengusaha gemar mencari peluang dengan menawarkan solusi atas permasalahan sehari-hari. Mereka menggali keuntungan yang bisa didapat dari hal tersebut. Contohnya adalah Anthoni Salim dari Salim Group.

“Salim Group memiliki PT Indofood CBP Sukses Makmur yang memproduksi mi instan Indomie dan juga memiliki PT Bogasari Flour Mills produsen tepung yang merupakan bahan baku mi instan,” ujar Yessar Rosendar.

Baca Juga: Singgung Peran Hubungan Ibu-Anak, Psikolog Ungkap 4 Kebutuhan Utama Anak, Apa Saja?

  1. Memiliki Pendidikan dan Literasi Keuangan yang Baik

Bermodalkan pendidikan yang tinggi, orang-orang kaya itu memiliki literasi di bidang keuangan. Hal itu digunakan utuk mengelola keuangan dengan baik.

Mereka memastikan generasi penerusnya bisa memiliki pendidikan lebih baik. Di antara contohnya adalah penerus Lippo Group, John Riady, yang memiliki gelar dari 2 kampus bergengsi di Amerika Serikat (AS).

  1. Cermat dalam Pengeluaran

Orang-orang kaya cenderung tidak berlebihan dalam mengalokasikan pengeluaran. Mereka cenderung menghindari berutang hanya demi pengeluaran.***

 

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: The Conversation


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah