PR INDRAMAYU - Anak berusia 5 tahun ke atas, namun masih mengompol dapat menjadi pertanda enuresis. Hal ini dapat ditangani, salah satunya dengan memperbaiki pola makan menjadi lebih sehat.
Menurut Kepala Departemen Urologi FKUI-RSCM, Irfan Wahyudi menyarankan, para orang tua bisa membatasi pola makan anak, yaitu dengan makanan yang tinggi protein atau garam, serta asupan cairan pada anak saat malam hari.
"Perbaikan gaya hidup yang dapat dilakukan yakni menghindari konsumsi cairan berlebih pada malam hari. Memastikan konsumsi cairan yang cukup sepanjang hari, menghindari diet tinggi protein, garam pada malam hari (karena menginduksi diuresis)," tutur Irfan dalam konferensi pers virtual, Jumat 17 Desember 2020.
Baca Juga: Wajarkah Anak Berusia 5 Tahun Lebih Masih Mengompol di Malam Hari? Berikut Jawabannya
Selain itu, mengingatkan anak untuk selalu berkemih sebelum tidur dengan posisi buang air kecil yang baik dan benar. Serta memberikan penghargaan jika anak sudah mampu untuk tidak mengompol.
Akan tetapi, bisa juga dengan melakukan terapi yang dianjurkan. Salah satunya dengan menggunakan terapi alarm.
Hal ini memungkinkan alarm berbunyi dan membuat anak terbangun. Kemudian pergi menuju ke kamar mandi saat celana anak basah karena mengompol.
Baca Juga: Kecewa ke Ayah Tirinya, Putri Delina: Kerja Lah Om, Karena Buat Apalah Koar-koar di Media
Dengan terapi, tingkat keberhasilannya mencapai 80 persen yang dilakukan selama 2 hingga 3 bulan. Sampai anak terbebas dari mengompol selama 14 hari. Selain itu, angka kekambuhan usia anak menerapkan terapi alarm ini dikatakan cukup rendah.
"Tentunya peran orang tua sangat penting pada terapi ini. Terapi dianggap berhasil jika anak tidak mengompol selama satu bulan tanpa pemakaian alarm, dan kebanyakan akan membuahkan hasil yang baik setelah 3-4 bulan terapi," ucap Irfan.