PR INDRAMAYU - Selama bulan Muharram 1443 Hijriah, umat Islam tengah berlomba-lomba untuk mendapatkan ridho dan pahala dari Allah Ta’ala, diantaranya mengerjakan amalan puasa sunnah Tasu’a dan Asyura.
Puasa Tasu’a dilaksanakan pada 9 Muharram atau 18 Agustus 2021, sedangkan puasa Asyura dikerjakan setelahnya atau 10 Muharram pada 19 Agustus 2021.
Bagi umat Islam yang akan melaksanakan ibadah puasa Tasu’a dan Asyura, perlu mengetahui niat dan keutamaan dari amalan sunnah bulan Muharram ini.
Baca Juga: UPDATE Covid-19 di Kabupaten Indramayu Selasa 17 Agustus 2021, Angka Kasus Kembali Meningkat
Dilansir PikiranRakyat-Indramayu.com dari laman Kemenag NTB, merujuk pada hadis riwayat Muslim yang bersumber dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berkata:
“Puasa paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yakni Muharram. Sementara sholat paling utama setelah sholat fardhu adalah sholat malam,” sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Hadis tersebut menjelaskan bahwa puasa Muharram adalah puasa yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, karenanya disunnahkan bagi yang mampu untuk mengerjakannya.
Namun hadis tersebut tidak menjelaskah secara detail kapan waktu puasa yang dianjurkan, apakah setiap hari atau pada hari tertentu saja di bulan Muharram.
Terkait hal tersebut, Al-Mubarakfuri dalam Tuhfatul Ahwadzi (syarah sunan Tirmidzi) menyebutkan bahwa puasa Muharram ada tiga bentuk, antara lain:
1. Pertama, puasa yang paling utama adalah puasa di hari kesepuluh beserta satu hari sebelum dan sesudahnya;
2. Kedua, puasa di hari kesembilan dan kesepuluh; dan
3. Ketiga, puasa di hari kesepuluh saja.
Dengan tiga tawaran ini setidaknya menjadi pilihan baik bagi umat Islam dalam mengerjakan amalan puasa sunnah di bulan Muharram.
Baca Juga: Fakta Lengkap Lord Adi, Kontestan MasterChef Season 8 yang Bikin Juri hingga Netizen Terpukau
Adapun keutamaan dari puasa sunnah Tasu’a dan Asyura Muharram ini, yaitu menghapus dosa setahun yang lalu, sikap meneladani Nabi Harun dan Nabi Musa, dan menahan godaan dan hawa nafsu.
Bacaan niat puasa Tasu'a:
نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُعَاءْ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma Tasu’a sunnatal lillahita'ala.”
Artinya, "Saya niat puasa Tasu'a, sunnah karena Allah Ta'ala.”
Baca Juga: Netflix Merilis Still Cut Sex Education Season 3, Netizen: Slide Terakhir Bisa Diilangin Ga?
Bacaan latin niat puasa Asyura:
نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma fii yaumi Asyuuroo sunnatan lillaahi ta'aalaa.
Artinya, "Saya niat puasa Asyura sunnah karena Allah Ta'ala.”
Demikian itulah niat puasa sunnah Tasu’a dan Asyura.***