Panduan Isolasi Mandiri Bila Anak Positif Covid-19, Salah Satunya Beri Pengertian Pada Anak

9 Juli 2021, 20:19 WIB
Simak panduan isolasi mandiri bila anak positif Covid-19, orang tua jangan panik cukup penuhi 6 poin di bawah ini. /Instagram @humas_jabar

PR INDRAMAYU - Perlu diingat kembali bahwa virus corona (Covid-19) yang tengah merajalela ini dapat menyerang semua usia, baik itu anak kecil, remaja, dewasa, hingga lansia (orang lanjut usia).

Khusus anak, banyak kemungkinan bagi mereka untuk terpapar Covid-19. Bahkan angka kematian pada anak Indonesia karena Covid-19 tercatat tinggi di dunia.

“Ketua PP IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) ‘Angka kematian anak karena Covid-19 di Indonesia tertinggi di dunia,” kata Hidayat Nur Wahid selaku Ketua PP IDAI, dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari PR Depok.

Baca Juga: Siapa Sosok Besar yang Ada di Trailer What If? Mengenal The Watcher, Karakter yang Takdirnya Hanya Melihat

Maka dari itu para orang tua harus waspada dan lebih memperhatikan sang buah hati. Mari simak di bawah ini panduan isolasi mandiri bila anak positif Covid-19.

Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari akun Instagram @humas_jabar, berikut ini panduan isolasi mandiri yang harus dilakukan orang tua bila anak positif Covid-19.

1. Tenang dan Beri Pengertian, Tetap Dukung Anak

- Tenangkan anak, berikan pengertian kenapa anak harus isolasi? Untuk menjaga orang lain tetap sehat.

- Bila orang tua yang mengasuh anak negatif, usahakan hindari paparan air liur dan cairan tubuh lainnya, serta hindari mencium.

- Carikan aktivitas yang dapat anak kerjakan sendiri (jika anak sudah mandiri).

- Lakukan aktivitas di luar ruangan untuk mengganti suasana (bisa di balkon atau teras).

Baca Juga: Link Nonton Ikatan Cinta 9 Juli 2021, Malam Ini Andin Dibuat Marah oleh Nino dan Mama Karina Soal Reyna

2. Siapa yang Sebaiknya Merawat Anak?

- Orang tua atau pengasuh yang berisiko rendah bergejala berat Covid-19.

- Jika orang tua positif namun anak negatif, mungkin anak masih dalam masa inkubasi. Hindari menitipkan anak kepada pengasuh berisiko tinggi (lansia dan orang komorbid).

- Orang tua atau pengasuh yang negatif namun mengasuh anak, harus isolasi atau karantina setelah anak selesai isolasi.

- Cukup satu orang tua atau pengasuh yang mengasuh anak jika memungkinkan.

Baca Juga: Daftar Formasi CPNS Kementerian 2021 yang Menerima Lulusan SMA/SMK Sederajat, KKP Salah Satunya

3. Protokol Kesehatan di Rumah

- Tentukan zona pasien: Meliputi kamar tidur, kamar mandi, dan area bermain anak. Pisahkan dengan zona bersih di rumah. Jika tidak memungkinkan, upayakan jaga jarak 1 meter dari anak yang sakit.

- Upayakan ventilasi yang baik untuk pergantian udara.

- Bila harus pakai kamar mandi bersama, anak yang positif memakai paling akhir dan beri jeda dengan pemakaian selanjutnya.

- Anak yang sudah pandai menggunakan masker (2 tahun ke atas), dianjurkan memakai masker dengan tepat.

- Boleh berikan “rehat bermasker” saat anak berada dir ruang sendiri.

- Tak perlu gunakan masker pada anak kecil saat tidur.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Sabtu 10 Juli 2021 untuk Libra hingga Pisces, Besok Aquarius Akan Menuju Kesuksesan

- Selalu gunakan masker dan pelindung mata, sarung tangan sekali pakai dan baju luar atau celemek uang dapat dicuci (bagi pengasuh).

- Pengasuh selalu cuci tangan setiap sebelum dan sesudah berinteraksi dengan anak.

- Upayakan jaga jarak (termasuk saat tidur), terutama jika pengasuh negatif.

- Buang masker dan sarung tangan di tempat plastik khusus.

- Bila pengasuh harus merawat anak lain yang negatif, mandi dan ganti baju dulu.

- Jangan makan makanan sisa anak, atau makan dengan alat makan anak.

- Cuci pakaian anak dan baju luar pengasuh secara terpisah dengan air hangat dan deterjen.

- Pengasuh harus jaga kesehatan dan minum suplemen.

Baca Juga: Daftar Harga Hewan Kurban Idul Adha 2021, Pesan Sekarang Juga secara Online!

4. Lakukan Pemantauan

- Suhu

Ukur dengan termometer, suhu normal 35 - 37,5 derajat celcius, lakukan dua kali sehari.

- Laju Napas

Hitung tarikan napas selama satu menit penuh.

Nilai normal:
• Bayi • 2-11 bulan: • 1-5 tahun: • >5 tahun:

Baca Juga: Link Twibbon Hari Koperasi Nasional ke-74, Ramaikan di Sosial Media pada 12 Juli 2021 Mendatang

- Saturasi Oksigen dan Frekuensi Nadi

Ukur dengan oksimetri: normal 95 persen atau lebih.

- Asupan Makanan

Berikan tinggi gizi dan vitamin.

- Aktivitas Anak

Lakukan kegiatan positif untuk menghibur anak.

- Tanda-tanda Dehidrasi

Terutama jika anak sulit makan dan minum.

- Gejala-gejala Lain

Seperti apakah batuk bertambah, gangguan penciuman, pendengaran, muntah atau diare.

- Lakukan Pemantauan 2 kali Sehari dan Komunikasikan pada Tenaga Medis

Pada pagi dan sore, upayakan dicatat dan laporkan bila kondisi tidak normal.

Baca Juga: Link Twibbon Hari Koperasi Nasional ke-74, Ramaikan di Sosial Media pada 12 Juli 2021 Mendatang

5. Jangan Lakukan Hal Ini

- Melakukan kegiatan di luar rumah.

- Membirkan anak bermain dengan teman-temannya.

- Mengijinkan kerabat atau teman bertemu atau menjenguk pasien.

- Menggunakan barang yng sama dengan anak positif virus corona.

- Membiarkan anak melakukan kegiatan bersama orang rumah.

- Menggunakan barang yang sama dengan anak positif virus corona.

Baca Juga: Kemenag Gelar Sidang Isbat Penentuan Hari Raya Idul Adha 2021 Esok Hari 10 Juli 2021, Berikut Jadwalnya

6. Tanda Bahaya yang Perlu Diperhatikan

- Anak banyak tidur atau kesadaran menurun.

- Napas cepat.

- Cekungan di dada, hidung kembang kempis.

- Saturasi okaigen kurang dari 95 persen.

- Muntah, mencret dan tidak ada asupan.

- Tanda dehidrasi.

- Kejang.

- Demam terus meneris disertai mata merah, ruam dan leher bengkak.

- Anak dengan komorbid atau penyakit kronik.***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Instagram @humas_jabar

Tags

Terkini

Terpopuler