Suguhkan Film Bertema Drama-Bencana, Haeundae Ditayangkan Ulang di Bioskop CGV

- 22 November 2020, 15:10 WIB
Foto Film Tsunami Haeundae. Berikut ini cara antisipasi tentang Tsunami dan apa yang harus dilakukan jika ada gelombang Tsunami seperti riset ITB yang mengatakan akan ada gelombang tsunami setinggi 20 meter mengancam pantai selatan pulau Jawa
Foto Film Tsunami Haeundae. Berikut ini cara antisipasi tentang Tsunami dan apa yang harus dilakukan jika ada gelombang Tsunami seperti riset ITB yang mengatakan akan ada gelombang tsunami setinggi 20 meter mengancam pantai selatan pulau Jawa /Pikiran-rakyat.com

PR INDRAMAYU – Beberapa film diputar kembali di bioskop untuk menggairahkan geliat layar lebar di Indonesia.

Dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari situs ANTARA, di antara film yang akan hadir di bioskop CGV itu berjudul “Haeundae” atau “Tidal Wave” yang dirilis pada 2009 silam.

Haeundae adalah film bertema drama-bencana. Latar belakang tempat yang diambil adalah Busan, Korea Selatan, yang merupakan kota terbesar kedua negara beribu kota Seoul tersebut.

Baca Juga: Dikabarkan Menikah pada Akhir Oktober Kemarin, Kini Penantian Tata Janeeta Selama 8 Tahun Telah Usai

Film ini dibintangi aktor Sol Kyung-gu yang dibuka dengan peristiwa badai dan tsunami Samudra Hindia pada 2004 lalu yang dihadapi sang pemeran utama.

Cerita lalu berlanjut ke Haeundae sebuah pantai yang berlokasi di Busan. Salah seorang ahli geologi kelautan bernama Kim (Park Joong-hoon) menemukan adanya aktivitas yang mirip dengan apa yang terjadi saat tsunami Samudra Hindia. Ia lalu berusaha memberitahu pihak berwenang.

Adegan tsunami akan hadir di sepertiga lebih dari durasi film. Yoon Je-kyoon duduk sebagai sutradara dalam film tersebut. Naskah film itu ditulis olehnya bersama Kim Hwi.

Baca Juga: JANGAN LEWATKAN Debat Publik Calon Bupati dan Wakil Bupati Indramayu Malam Ini, Simak Jadwalnya!

Sentuhan CGI dihadirkan Hans Uhlig untuk menampilkan visualisasi cantik yang mengedepankan lokalitas Korea Selatan. Film ini merupakan salah satu yang terlaris di negara asalnya.

Beberapa alasan diungkap Public Relation Manager CGV, Hariman Chalid, tentang mengapa memutuskan kembali memutar film tersebut. Film itu diketahui tayang di bioskop CGV mulai Jumat, 20 November 2020.

Di antaranya adalah film itu bisa ditonton secara maksimal jika di bioskop. Film itu pun direkomendasikan pihak CGV Korea agar bisa menggugah partisipasi penonton untuk datang ke bioskop.

Baca Juga: Anies Baswedan Unggah Foto Baca Buku 'How Democracies Die', Netizen: Judulnya Kode Keras Pak!

"Meskipun film ini merupakan film lawas, tapi ini adalah salah satu film dengan cinematic experience paling bagus dan harus nonton di bioskop. Karena kalau nonton di televisi dan OTT, sepertinya kurang maksimal," tutur Hariman.

Anggaran untuk menggapai film ini mencapai 13 juta dolar AS dan merupakan yang termahal di Korea Selatan.

Sejak dirilis pada 22 Juli 2009 silam, sebanyak 1,5 juta orang menonton film tersebut. Anggaran besar itu pun berbanding lurus dengan partisipasi penontonnya.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Vaksin Tiongkok Sebabkan Warga Zimbabwe Kena Penyakit Kulit Berair? Ini Faktanya

"Dari Korea juga direkomen film ini untuk ditayangkan di bioskop agar penonton mendapatkan feel dan efeknya.

"Ini juga menjadi film hits di Korea, dan dengan menonton di bioskop, bisa dimaksimalkan konten filmnya," ujar Hariman.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah