Akademisi-Orang Tua di Korea Mulai Waswas Tren Fesyen Artis K-Pop yang Makin Berani, Dianggap Merusak Moral

- 23 Februari 2024, 20:24 WIB
Tren fesyen Korea makin berani.
Tren fesyen Korea makin berani. /Kbizoom

IndramayuHits.com – Belakangan ini banyak tren fesyen di Korea Selatan yang menuai kontroversi, seperti paparan pakaian dalam dan celana low rise.

Industri K-pop dikenal sebagai pionir dan berani dalam tren fesyen.

Banyak idola yang menjadi ikon fesyen dan memimpin tren. Namun banyak tren yang digemari selebriti Korea yang menuai kontroversi, seperti tren underboob, atau belakangan ini tanpa celana.

Tren tanpa celana saat ini sedang paling banyak dibicarakan di Korea Selatan.

Salah satu penyanyi yang memimpin tren provokatif namun kontroversial ini adalah Yun Jin, anggota girl grup Le Sserafim.

Pemain berusia 23 tahun itu menarik perhatian dengan hanya mengenakan pakaian dalam olahraga yang dipadukan dengan jaket puffer dalam video teaser yang dirilis pada 26 Januari lalu.

Grup (G)I-DLE memilih gaya serupa dalam MV mereka Super Lady yang dirilis pada 11 Januari.

Pada Konser Koin Kuning, sebuah pertunjukan amal di Paris pada tanggal 27 Januari, Lisa BlackPink juga mendukung tren ini.

Jennie, Sistar19, Han So Hee, Moon Ga Young, dan yang terbaru Nana (mantan anggota After School) semuanya mengikuti tren ini.

Tren ini khususnya memicu diskusi di kancah K-pop yang mayoritas penggemarnya adalah remaja, hingga media Korea, Kbizoom mengulas tren fesyen yang makin berani ini secara khusus.

Masyarakat Korea mengungkapkan kekhawatirannya mengenai kemungkinan penggemar muda meniru secara membabi buta.

Beberapa kritikus bahkan berpendapat bahwa tren ini mencerminkan komersialisasi seksualitas dengan kedok inovasi fesyen.

Tren bra yang terbuka juga menimbulkan kekhawatiran akan fesyen yang terlalu terbuka.

Dalam teaser MV “EASY” milik Le Sserafim, Chae Won langsung menarik perhatian dengan gaya fashionnya yang berani.

Penyanyi tersebut memadukan bra berbahan aksesoris unik dengan crop top berwarna putih, memperlihatkan pinggang ramping.

Akibat pengaruh fashion Y2K (gaya populer akhir 1990-an hingga awal 2000-an), pada tahun 2022 muncul tren fashion underboob.

Kemudian, pada tahun 2023, celana low-rise yang memperlihatkan tulang pinggul juga menjadi populer di Korea Selatan.

Jennie dari BlackPink adalah salah satu bintang terkemuka dalam tren underboob. Tren ini dipahami sebagai “super crop top” dengan atasan memperlihatkan sepertiga bagian bawah dada.

Member BlackPink itu mencoba tren tersebut saat berada di Hawaii pada awal Maret 2022. Jennie mengenakan crop top berwarna pink dari koleksi Jacquemus Spring 2022 Ready-to-Wear Show.

Artis solo BIBI, Chae Won, dan HyunA juga memilih gaya serupa.

Dengan celana low rise, gaya ini disukai banyak rumah mode baik selebriti Korea maupun internasional.

Desain ini membantu para idola menampilkan pinggang ramping dengan kaki panjang. Jennie sekali lagi disebutkan.

Saat menghadiri Coachella pada tahun 2022, penyanyi tersebut memadukan celana low-rise dengan desain koleksi MARINE SERRE SS22 karya NOLM untuk memperlihatkan bare back yang seksi.

Anggota termuda ITZY, Yuna membuat heboh dengan mengenakan celana low rise, memperlihatkan sosok mengesankan dengan pinggang tawon dan pinggul lebar dalam penampilan “U Go Girl” di KBS Song Festival 2022.

Selain itu, celana tanpa dasar (seperti yang dikenakan So Yeon untuk pemotretan Majalah Y), pakaian dalam terbuka, atau rok pendek, juga merupakan gaya fesyen yang tidak disukai oleh banyak penonton Korea.

Masyarakat Mulai Khawatir Sisi Negatifnya

Fashion merupakan salah satu bentuk ekspresi diri setiap orang. Siapa pun dapat dengan nyaman mengekspresikan gaya fesyennya sendiri.

Namun, nampaknya para selebriti memimpin tren mempromosikan pakaian terbuka. Hal ini membuat banyak penonton khawatir.

Mereka percaya bahwa tren yang terlalu berani dapat berdampak negatif pada remaja, seperti meniru pakaian selebriti, menurut catatan majalah MoneyS.

Kepada media Ilyo, seorang pejabat dari Asosiasi Organisasi Orang Tua Nasional mengaku khawatir karena remaja sangat sensitif terhadap gambar dan mudah dipengaruhi oleh selebriti.

Bagi anak kecil, mereka mengidolakan dan mengagumi penyanyi dan aktor.

Oleh karena itu, ketika seorang idola mengenakan pakaian yang provokatif, para penggemar muda pasti ingin meniru mereka.

Meskipun tidak ada peraturan mengenai pakaian seperti itu, saya berharap para selebriti memilih pakaian yang lebih pantas.

“Fashion underboob melambangkan kebebasan. Berpakaian tanpa celana juga bisa dilihat sebagai simbol kebebasan dibandingkan sekedar mengekspos tubuh. Namun, norma-norma masyarakat masih tidak mendorong pemaparan tubuh secara berlebihan,” papar dia.

Tren fesyen berani yang semakin populer di Korea Selatan, disikapi Lee Eun Hee, profesor di Ewha Womans University.

Menurutnya, kecantikan itu bagus, tapi kadarnya perlu dikontrol. Dari sudut pandang perusahaan hiburan, mereka merasakan perlunya diferensiasi untuk menarik perhatian pada grup musiknya.

Itu sebabnya mereka mengusung konsep unik dan provokatif. Namun bisa menimbulkan 'efek samping.

“Misalnya siswa SD meniru busana yang provokatif. Mereka yang disebut selebriti harus bertanggung jawab atas dampak sosialnya,” sambungnya. ***

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: Kbizoom


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah