Network
PR INDRAMAYU - Youtuber nomor satu di Asia, Atta Halilintar Senin malam, 7 September mendadak ramai diperbincangkan hingga jadi trending di Twitter Indonesia.
Hal ini rupanya bermula dari foto dirinya saat bertemu dengan Menteri Perhubungan, Budi Karya.
Dalam kesempatan pertemuannya itu, Atta Halilintar tampak mengenakan batik yang dipadukan dengan celana denim robek-robek berwarna abu-abu pudar.
Baca Juga: Kabar Duka, Alfred Riedl Meninggal Dunia, Bambang Pamungkas Ucapkan Belasungkawa
Penampilan kasual Atta tersebut disorot salah satu netizen dengan kritikan pedas bahwa Atta tak sebaiknya menggunakan batik dengan seperti itu karena dianggap tidak sopan.
"Bila saja busana yg dikenakan Atta itu batik ori, batik hasil karya budaya luhur bangsa, sangat tidak pantas dikombinasikan dg celana denim belel dan sobek begitu," tulis pemilik akun @puturudy mengomentari penampilan Atta.
Sontak saja, komentar dari pengguna Twitter ini langsung mendapatkan balasan dari Atta Halilintar.
Baca Juga: Dibantah, Mantan Menhan Timor Leste: Mending Urus Saja Urusan Indonesia daripada Memfitnah
Atta heran mengapa dirinya dibully hanya karena kombinasi pakaian batik yang dikenakannya saat bersama Menteri Perhubungan, Budi Karya.
"Twitter makasih. Kayaknya kita harus ke Twitter juga, banyak yang demen bully bully ya di sana," balas Atta Halilintar di Instagram sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com dengan judul 'Gaya Busananya saat Temui Menteri Budi Karya Jadi Sorotan, Atta Halilintar Buka Suara'.
Ia menjawab netizen salah fokus pada pakaian yang dia kenakan, padahal tujuan utama dalam pertemuan dengan Menhub untuk membahas hal yang penting.
Baca Juga: Kasus Corona di Indonesia Sudah Tembus 200.000 Kasus, Begini Rincian Update Selasa, 8 September 2020
"Padahal pertemuan ini membahas pentingnya jaga protokol kesehatan saat bepergian," sambung Atta Halilintar di Instagram.
Atta baru paham mengapa hal yang menurutnya tidak penting tentang busananya bisa trending dibanding kegiatannya bersama Menub.
Lantas ia pun mengaitkannya dengan kasus penggunakan kata anjay yang dicuitkan Lutfi Agizal beberapa waktu lalu, yang bisa menarik perhatian Komnas Anak padahal banyak persoalan besar anak-anak yang sejatinya butuh perhatian.
“Pakai jeans jadi masalah pantas anjay aja jadi masalah, banyak masalah lebih penting,” pungkasnya.*** (Vidia Elfa Safhira/Pikiran Rakyat)
