Menurut dr.Tirta, pertolongan pertama tim medis yang menangani Eriksen sudah sangat sigap, karena jika telat nyawa Christian Eriksen bisa hilang.
“Tim medis sigap banget menangani sangat cepat dengan RJP (Resusitasi Jantung Paru). Jika resusitasi telat, nyawa Eriksen bisa lewat itu. Jadi wajar dunia salut dengan sigapnya pemain, wasit dan tim medis,” ucapnya.
Baca Juga: Jelang Argentina vs Chile di Copa America 2021, Inilah Data Terakhir Kedua Tim Sebelum Bertemu
“Sang kapten mangamankan jalur pernapasan Eriksen dengan menarik lidah, karena bisa tersedak. Ini hebat banget,” sambungnya.
Lebih lanjut dr.Tirta menyampaikan bahwa barikade yang dibuat tim medis itu karena mereka sedang melakukan RJP ke Eriksen.
RJP yang dilakukan dengan benar dapat mengembalikan aktivitas jantung pada pasien, dan bisa meningkatkan kemungkinan hidup atau selamat.
Selanjutnya, ditangani oleh dokter SPJP (Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah) di rumah sakit.
Menurut dugaannya, Christian Eriksen tak akan diizinkan bermain bola kembali, karena kasusnya berat serta tak ada riwayat penyakit jantung, tiba-tiba Eriksen collaps (jatuh).
Ia menambahkan, hal tersebut kemungkinan dikarenakan ada gangguan elektrik di jatung atau memang kelelahan. Bahkan dokter SPJP pun mendunga Christian Eriksen tak akan terjun kembali.