Denny JA Luncurkan 8 Serial Film dengan Tema Situasi Pandemi Covid-19, Ada 'Jeritan dan Harapannya'

- 28 November 2020, 18:29 WIB
Ilustrasi - Jumlah pertambahan kasus positif Covid-19 di Indonesia terus meningkat.
Ilustrasi - Jumlah pertambahan kasus positif Covid-19 di Indonesia terus meningkat. /_freakwave_/Pixabay/_freakwave_
 
PR INDRAMAYU - Denny JA meluncurkan delapan serial film dengan tema terkait situasi pandemi Covid-19 yang berbagai dinamikanya, dibintangi oleh sejumlah selebritis papan atas.
 
"Drama manusia, jeritannya, harapannya, paling mencolok kita saksikan justru di era bencana besar. Pandemi dengan skala seperti ini tak terjadi 100 tahun sekali. Saya ingin merekamnya. Mencari hikmah dari derita," kata Denny, dalam pernyataannya, di Jakarta, Sabtu 28 November 2020.
 
Peluncuran delapan serial film itu pada akhir November 2020, memiliki panjang durasi filmnya sekitar 20 menit.
 
 
Serial film akan diluncurkan melalui akun YouTube Karya Terpilih Denny JA, sehingga dapat diakses dengan mudah oleh siapapun, dimana dan kapan saja.
 
Delapan serial film Denny JA dibintangi oleh artis dan aktor nasional papan atas, di antaranya Christine Hakim, Reza Rahadian, Ine Febriyanti, Ruth Marini, Ray Sahetapy, Marini, Agus Kuncoro, dan Lukman Sardi.
 
Menurutnya, film ini memberikan visual delapan cerpen esai perihal suara batin di era virus Covid-19, yang sebelumnya sudah diterbitkan terlebih dahulu dalam buku berjudul Atas "Nama Derita".
 
 
Berbagai isu pun diangkat dalam film ini, seperti kisah dokter yang merasa puncak prestasinya adalah wafat saat menolong pasien.
 
Selain itu, dikisahkan warga yang diisukan meninggal kelaparan, ada juga kisah pemimpin komunitas yang meninggal akibat corona, dan satu kampung diisolasi.
 
Terdapat pula kisah UKM yang bangkrut total sehingga bergantung pada satu-satunya harta berharga, yakni keris pusaka, selanjutnya kisah aktivis yang istrinya meninggal dan ingin menggugat menteri kesehatan.
 
 
Empat keunikan dalam serial film ini, sebut Denny, pertama, semuanya berdasarkan kisah nyata dari seluruh kisah yang terjadi dan soal seputar virus corona, namun agar tampak dramatis maka ragam kisah itu dijadikan fiksi.
 
Kedua, film tersebut dikombinasikan artis dan aktor dengan kekuatan animasi, sehingga antara dialog pemeran manusia pun tersaji adegan yang diekspresikan melalui animasi.
 
Ketiga, semua serial film dapat diakses dan ditonton secara gratis melalui media sosial. Bahkan beberapa film tersebut telah ditonton lebih dari 10rb penonton.
 
 
"Saya sendiri sengaja menggratiskan film ini untuk ditonton siapa saja. Ini bagian dari derma saya," ujar Denny.
 
Keempat, Denny sengaja mengajak artis dan aktor papan atas yang turut hadir dalam serial film ini, sebab peristiwa besar seperti pandemi seharusnya disentuh oleh pemeran yang juga besar.
 
"Bertahun- tahun dari sekarang, ketika pandemi ini selesai, delapan serial film tersebut dapat menjadi dokumen suara batin yang bisa ditonton kembali," pungkas Denny.
 
 
Dilansir PikiraRakyat-Indramayu.com melalui Antara, FX Purnomo selaku Futih dan J&R production yang secara operasional telah menggarap film tersebut mengaku dirinya menjadi supervisi terakhir untuk finishing touch penggarapan film ini.***

Editor: Evi Sapitri

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x