Soal Drama Korea Mr. Queen, Dosen Unpar: Berhasil Tingkatkan Citra Korea Selatan

18 Maret 2021, 07:30 WIB
Adegan drama Mr. Queen. Dosen Unpar Jessica Martha menyatakan drama Korea Mr. Queen berhasil meningkatkan citra negara Korea Selatan. /Instagram/@mr.queen_officiall

PR INDRAMAYU – Dosen Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Jessica Martha, menyatakan drama Korea “Mr. Queen” berhasil meningkatkan citra Korea Selatan.

Citra Korea Selatan, menurut Dosen Unpar Jessica Martha, berhasil dibangun oleh drama Korea “Mr. Queen” tersebut.

Selain berhasil meningkatkan citra Korea Selatan, drama Korea “Mr. Queen” juga berhasil mempromosikan budaya hingga makanan khas negara tersebut, demikian pernyataan dosen Unpar Jessica Martha.

Baca Juga: Soal Suvenir dari Acara Lamaran Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah, Ari Lasso: Ini Buat Berkaca

Drama Korea Mr. Queen menigsahkan pertukaran tubuh antara Kim So-yong (Shin Hye-sun) yang merupakan ratu pada era Dinasti Joseon, dengan Jang Bong-hwan (Choi Jin-hyuk) seorang koki di istana negara Korea Selatan.

Meskipun memiliki banyak kontroversi, drama Mr. Queen menyelipkan adegan komedi romantis  yang turut menghibur penonton.

Berkaitan dengan drama Mr. Queen, terdapat istilah soft power yakni kemampuan negara untuk membaut negara lain melakukan sesuatu yang menguntungkan tanpa paksaan.

Baca Juga: Jelang Liga Champions, Simak 7 Fakta Menarik Laga Bayern Vs Lazio Malam Ini

Istilah soft power diperkenalkan Joseph Nye, salah satu penggagas teori Hubungan Internasional dan ahli politik dari Amerika Serikat.

“Berbagai bentuk soft power bisa berupa pameran kebudayaan, pemberian beasiswa atau penyebaran budaya populer, salah satunya lewat serial drama,” ujar Jessica Martha dikutip PikiranRakyat-Indramayu.com dari The Conversation.

Soft power pada drama Mr. Queen terletak pada 3 hal yakni kebijakan luar negeri, nilai-nilai politik, dan budaya.

Baca Juga: Tak Selamanya Berdampak Buruk, Ini 4 Manfaat dari Toxic Friendships

Komponen budaya yang ditampilkan drama Mr. Queen terletak pada sisi pakaian, makanan, seni, dan bahasa.

“Setiap menyaksikan drama Korea, penonton pasti sering mendengar ungkapan Aigo!, Omo!, Kajja!, Palli!, Annyeong haseyo, dan Saranghae,” ujar Jessica Martha.

Ada kosakata lain yang bisa didapatkan dari drama Mr. Queen yakni Daebimama (panggilan untuk Ratu), Jeonha (panggilan untuk Raja), dan sebagainya.

Terkait makanan, yang muncul dalam drama Mr. Queen adalah hoeori gamja atau kentang ulir yang menjadi jajanan populer di Korea Selatan saat ini, dan samyang ramyeon atau mi dengan citra rasa pedas.

Baca Juga: Tayang di SCTV, Simak Prediksi Chelsea Vs Atletico, Taktik, Prakiraan Pemain di Liga Champions

Drama Mr. Queen ditengarai merupakan wujud keberhasilan Korea Selatan dalam menggunakan soft power tersebut.

“Pendapat itu (yang diambil dari penelitian Bruno Lovric City University of Hong Kong) pun didukung dengan adanya video dan artikel yang membahas drama Mr. Queen yang membuat banyak orang tertarik untuk mendalami sejarah Korea,” tutur Jessica Martha.

“Korea Selatan memang telah diakui sebagai negara yang mampu memanfaatkan film dan budaya yang dimilikinya sebagai aset soft power dalam meningkatkan citra negaranya,” ujarnya melanjutkan.***

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: The Conversation

Tags

Terkini

Terpopuler