Jawa Barat Jadi Incaran Investor, Ridwan Kamil Optimis Target Investasi Tahun 2022 Rp180 triliun Terwujud

- 7 Februari 2022, 19:13 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil optimis mampu merealisasikan target investasi tahun 2022
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil optimis mampu merealisasikan target investasi tahun 2022 /ANTARA

INDRAMAYUHITS - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil optimis mampu merealisasikan target investasi Jabar tahun 2022 sebesar Rp180 triliun atau 15 persen dari target nasional.

"Dengan berbagai strategi, program dan kesiapan yang dimiliki, Jabar optimistis penuhi target investasi Rp180 triliun di tahun 2022," kata Ridwan Kamil dalam acara West Java Investment Report di Gedung West Java Investment Hub, Kota Bandung, Senin.

Pada tahun 2021 saja Jawa Barat mampu meraup investasi sebesar Rp136.1 triliun. Angka itu menjadi yang tertinggi secara nasional.

Baca Juga: Kasus Harian Covid-19 DKI Jakarta Lampaui Puncak Gelombang Dua

Atas prestasi itu Presiden Joko Widodo memberikan kepercayaan dan apresiasi berupa penambahan target realisasi investasi Jabar di tahun 2022 ini menjadi sebesar Rp180 triliun atau 15 persen dari target nasional.

"Jabar masih unggul dalam hal kesiapan infrastruktur. Jabar pun sudah menyiapkan sejumlah infrastruktur skala masif mulai dari Tol Cisumdawu hingga Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB)," kata dia dikutip dari ANTARA, Minggu 7 Februari 2022.

Produktivitas SDM di Jabar, lanjutnya, juga diakui lebih tinggi dibandingkan daerah lain. Faktor lainnya adalah pelayanan mumpuni yang berintegritas berdasarkan penilaian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Baca Juga: Bali United Bidik Kemenangan, Ingin Pangkas Jarak Poin dengan Puncak Klasemen Sekaligus Tuntaskan Misi Dendam

Gubernur juga sering melakukan kunjungan promosi ke berbagai negara tujuan investor seperti Taiwan dan Arab Saudi, bertemu dengan forum duta besar, menjamu forum Japan Investor Club dan lainnya.

"Kunci yang lain adalah mempercepat perluasan kawasan industri Rebana dengan menghadirkan 13 kota baru yang berpotensi berkontribubusi 2-3 persen pada pertumbuhan ekonomi Jabar," kata Ridwan Kamil.

Sementara itu, Deputi Bidang Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/ Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Imam Soejoedi mengatakan, Jabar selalu terbaik dalam realisasi investasi karena kerja sama dan komunikasi yang baik antara pengusaha, Dinas PMPTSP Jabar, dan Gubernur Jawa Barat.

Baca Juga: Bali United Puas dengan Servis Privat Mbarga, Baru 5 Laga Sudah Sumbang 3 Gol dan 4 Assist

"Selain infrastruktur yang siap, Jabar juga menyediakan bahan baku, pasar dan SDM dengan produktivitas tinggi. Itu yang dilihat investor saat ini," kata Imam.

Namun di sisi lain, menurutnya Jabar harus mewaspadai tantangan dan hambatan di tahun ini diantaranya  penanganan Covid-19 harus dilakukan secara masif, terutama di kawasan industri padat karya.

Beberapa wilayah lain di luar Pulau Jawa kini sudah berguru pada Jabar dalam menggaet investor. Mereka sudah membangun infrastruktur baru dan logistik yang lebih murah.

Tapi menurutnya, hingga 2024, investor masih menjadikan Jabar sebagai tujuan utama investasi.

Baca Juga: RSU Khalishah Cirebon Buka Lowongan Kerja 2022 untuk SDM Medis, Cek Syarat dan Ketentuannya

Terkait SDM, Imam mengatakan masih perlu perbaikan agar siap untuk menjadi tenaga kerja terampil. Demikian pula dengan keberadaan UMKM yang harus siap menjadi mitra pengusaha besar agar tidak hanya menjadi penonton kemajuan Jabar.

"Pemerintah harus membantu, menyeleksi UMKM yang benar-benar berkualitas. Bukan UMKM proposal atau pengusaha palugada (apa lu mau gua ada)," katanya.

Industri kendaraan listrik, menurut Imam, akan menjadi ikon pengembangan industri di Jabar dalam beberapa tahun ke depan, khususnya di Karawang.

Baca Juga: Penilaian IBangga, Warga Indramayu Paling Bahagia di Jawa Barat Mengalahkan Bandung dan 25 Daerah Lain

"Saat ini sedang dibangun industri baterai dengan kapasitas 10 Gigawatt, itu setara dengan 146.000 kendaraan listrik. Ke depan akan menjadi 20 Gigawatt. Tinggal bagaimana industri hilir atau UMKM bisa ikut andil," ujarnya.***

 

Editor: Ahmad Asari

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah