Reaktor Utama Peremajaan Alat Produksi Pertamina Balongan Sudah Tiba, Gedenya Minta Ampun

- 15 Januari 2022, 17:57 WIB
PT Pertamina datangkan reaktor untuk mempercepat revitalisasi Balongan
PT Pertamina datangkan reaktor untuk mempercepat revitalisasi Balongan /ANTARA

INDRAMAYUHITS - PT Pertamina (Persero) melakukan percepatan revitalisasi Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat dengan memasang
reaktor yang menjadi peralatan inti Residue Catalytic Cracking atau RCC.

Sekretaris Perusahaan Kilang Pertamina Internasional Ifki Sukarya mengatakan kemajuan proyek peremajaan RCC sudah mencapai 64,02 persen hingga awal 2022.

“Kami mengharapkan unit RCC Pertamina akan on stream sesuai target di tahun 2022," ujarnya dalam keterangan yang dikutip dari ANTARA, di Jakarta, Sabtu.

Baca Juga: Pandangan Quraish Shihab Soal Aksi Tendang Sesajen, Ini Poinnya yang Harus Diperhatikan

RCC berfungsi untuk meningkatkan nilai produk dengan bantuan katalis. Pertamina memproyeksikan unit RCC memiliki kapasitas pengolahan sebesar 83 ribu barel per hari. Unit RCC juga menghasilkan produk bernilai tinggi, seperti propilen, elpiji, nafta, light cycle oil, dan decant oil.

Manajer Umum Proyek Balongan Nugroho menuturkan bahwa perseroan berkomitmen untuk mengelola optimasi unit RCC dengan melakukan peremajaan dan penggantian berbagai peralatan yang kritikal.

"Kami pastikan peralatan utama dalam Proyek Revitalisasi RCC ini sudah tiba, yaitu orifice chamber dan reaktor sudah datang. Berikutnya, tim Project Balongan akan bergerak memasang peralatan tersebut pada agenda pemeliharaan kilang pada Februari 2022,” jelas Nugroho.

Baca Juga: Persib Main Keras Musim Ini, Dua Pemain Terpaksa Jadi Kolektor Kartu Kuning Terbanyak

Pemasangan orifice chamber yang memiliki diameter 4,16 meter dan panjang 16,18 meter dilaksanakan dengan standar HSSE yang ketat.

Adapun reaktor pada unit RCC berfungsi untuk tempat berlangsungnya reaksi catalytic cracking untuk merekahkan rantai karbon dari umpan minyak berat bernilai jual rendah menjadi produk dengan rantai karbon lebih pendek yang mempunyai nilai lebih tinggi, seperti propilen, elpiji, nafta, light cycle oil, dan decant oil.

Halaman:

Editor: Ahmad Asari

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x