Mencuci 1 Kg Pakaian Hasilkan 100 Ribu Sampah Mikroplastik, Tak Disadari Ternyata Berbahaya

- 2 Desember 2021, 14:36 WIB
Sampah mikroplastik tak kalah bahaya dengan plastik.
Sampah mikroplastik tak kalah bahaya dengan plastik. /Pikiran Rakyat

INDRAMAYUHITS – Peneliti dari Pusat Riset Geoteknologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional, Dr.rer.nat. Dwi Amanda Utami mengungkapkan bahwa pada tahun 2025 nanti, rasio volume sampah plastik di laut dibandingkan ikan adalah 1 berbanding 3.

Hasil riset ini menunjukkan betapa besarnya produksi sampah plastik yang masuk ke laut. Bahkan, ia memperkirakan di tahun 2050 kuantitas sampah plastik yang masuk ke laut akan lebih banyak dibandingkan ikan.

Kondisi tersebut dapat menjadi lebih parah bila aktivitas overfishing makin marak tak dikendalikan. Belum lagi makin ganasnya sampah plastik membunuh biota laut, termasuk ikan.

“Selain membunug biota laut, sampah merusak ekosistem. Dampak lain, bahaya bagi navigasi perkapalan bila tersangkut baling-baling,” ungkap dia yang dilansir Indramayu Hits dari artikel di website resmi ITB yang terbit 1 Desember 2021.

Hal itu baru dampak yang ditimbulkan dari sampah plastik yang kasat mata dan berasal dari berbagai elemen kebutuhan manusia. Peneliti ITB tersebut menyebutkan bahwa yang tak kalah berbahaya adalah mikroplastik, yaitu  partikel plastik atau fiber dengan ukuran lebih kecil kurang dari 5 mm.

Dikatakan, berdasarkan jenisnya, mikroplastik terdiri dari yang primer yang diproduksi dalam ukuran yang sangat kecil seperti polyethylene microbeads, bahan produk kecantikan.

“Sedangkan mikroplastik sekunder berasal dari degradasi plastik sekali pakai yang berukuran lebih besar,” kata Amanda.

Yang juga tidak pernah kita sadari adalah sampah dari elemen serat mikroplastik sintetis seperti polyester atau nylon. Bahan tersebut biasanya digunakan dalam produk pakaian, furnitur, senar pancing, hingga jaring ikan.

Yang mencengangkan, saat seseorang mencuci 6 kg baju yang terbuat dari serat sintetis, ternyata dalam waktu yang sama telah membuang sampah serat mikroplastik sebanyak 700.000 ke saluran air rumah tangga atau sungai yang mengalir ke laut.

Lalu apa bahaya timbal balik yang bisa ditimbulkan dari sampah mikroplastik tersebut? Peneliti yang sudah punya nama besar itu mengungkapkan, sampah mikroplastik masuk ke laut, sungai, estuari, sedimen terumbu karang, hingga dimakan dan berada di perut ikan.

Hasil penelitian berdasarkan sampel di berbagai titik Indonesia, jumlah ikan yang mengandung sampah mikroplastik mencapai 5 kali dari sampah yang sama di Amerika.

Jenis yang sampah mikroplastik yang paling banyak adalah fiber. Ternyata kedua jenis itu berasal dari baju, celana, kain, atau produk pakaian lainnya yang berbahan serat sintetis. Termasuk alat pancing dan jaring ikan yang dipakai para nelayan di perairan Indonesia.

Khusus elemen sampah mikroplastik dengan kandungan berbagai zat aditif berbahaya yang ada di perut ikan, potensial masuk ke tubuh manusia.

“Plastik dapat menyerap bahan kimia berbahaya yang terlarut dalam air dan semakin kecil ukuran partikel plastik, ia akan semakin efisien dalam mengakumulasi toksin,” lanut Amanda.

Efek apa yang ditimbulkan dari sampah mikroplastik ini? Ternyata, dapat menggangu sistsem pernafasan dan kerja paru-paru.

Dampak lainnya, zat aditif mikroplastik daoopat memicu tumbuhnya tumor di tubuh, gangguan imunitas, gangguan reproduksi, dan lainnya. ***

Editor: Kalil Sadewo

Sumber: itb.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah