Parenting: Yuk Jadi Orang Tua yang Sabar ! Berikut Mitos dan Fakta Tentang Bahayanya Memarahi Anak

10 Oktober 2023, 12:33 WIB
Yuk Jadi Orang Tua yang Sabar ! Berikut Mitos dan Fakta Tentang Bahayanya Memarahi Anak /Freepik/master1305/

INDRAMAYUHITS - Berikut mitos dan fakta tentang bahanya memarahi anak

Sebagai orang tua, kita harus cukup bersabar untuk memahami dan menyadari alasan di balik tindakan anak. Memahami perasaan dan emosi anak datang dengan mengetahui keterbatasan kita. 

Akan sangat membantu jika orang tua mengingat pepatah, “Tangani dengan Hati-hati”. Anak-anak adalah peniru yang hebat. 

Misalnya, jika Anda berteriak, mereka akan membalasnya; jika Anda berbicara buruk, mereka akan melakukan hal yang sama. Karena anak Anda akan tumbuh dan meniru tindakan Anda, sebaiknya lakukan apa yang Anda ingin mereka lakukan.

Memarahi anak Anda dengan kasar bisa sangat menyakiti hatinya. Setiap anak memiliki emosinya sendiri. Menggunakan kata-kata kasar dianggap sebagai bentuk pelecehan emosional. Para ahli percaya bahwa membentak sama buruknya, dan terkadang bahkan lebih buruk daripada kekerasan fisik, dan Anda harus mewaspadai efek psikologis dari memarahi. 

Anak-anak mengalami perasaan terhina, takut, bersalah, malu, cemas dan stres seperti halnya orang dewasa. Beberapa anak mungkin menderita masalah yang berhubungan dengan tidur, keterlambatan perkembangan, masalah perilaku, masalah belajar, masalah emosional dan kesulitan membentuk hubungan sosial.

Baca Juga: Dunia Parenting: Berikut 10 Alasan Mengapa Anak Tantrum, Yuk Simak Agar Jadi Orang Tua yang Bijak !

Sebagai orang tua, sudah seharusnya kita tau bahwa memarahi anak itu sangat tidak dianjurkan. 

Mari simak beberapa mitos dan fakta tentang omelan orang tua terhadap anak. 

Mitos dan fakta tentang omelan

Mitos: Orang tua tidak pernah menganiaya anaknya sendiri.

Fakta: Dengan memarahi dan memukul, orang tua melecehkan anak mereka secara emosional.

Mitos: Memarahi dapat membantu mendisiplinkan anak.

Fakta: Memarahi tidak bisa menghasilkan disiplin; hal ini malah bisa menjadi akar penyebab masalah perilaku pada anak-anak.

Mitos: Memarahi anak Anda di depan umum dapat membuatnya mendengarkan Anda.

Fakta: Memarahi di depan umum bisa membuat anak menjadi keras kepala.

Mitos: Memarahi dapat membuat anak berkata jujur.

Fakta: Memarahi akan membuat dia menyembunyikan kebenaran.

Mitos: Memarahi membantu orang tua mengendalikan perilaku anak mereka.

Fakta: Orang tua yang menggunakan omelan sebagai senjatanya bukanlah orang yang punya kendali. Hal ini tidak mengajarkan anak untuk mengubah perilakunya. Sebaliknya, hal itu membuat anak menjadi takut atau agresif.

Mitos: Orang tua yang baik tidak akan merasa kesal atau marah terhadap kelakuan anaknya.

Fakta: Semua orang tua terkadang merasa kesal dengan perilaku anak mereka. Marah boleh saja, tapi menyakiti anak dalam keadaan marah juga tidak boleh.

Mitos: Memarahi dapat membuat anak selalu mendengarkan Anda

Fakta: Memarahi bukanlah kunci untuk membuat anak mendengarkan. Sebaliknya, hal ini mengarah pada perilaku kekerasan.

Baca Juga: Dunia Parenting: Yuk Tumbuhkan Sikap Jujur Sejak Dini Kepada Anak Dengan Tanamkan 10 Perilaku Berikut Ini

“Memarahi bukanlah senjata yang baik bagi orang tua atau parenting”. Jadilah orang tua yang positif dan tanamkan teknik mengasuh anak yang positif. Jangan pernah menganiaya anak Anda dengan tidak mengetahui batasan memarahi. Ingatlah selalu hal ini, “Berteriak membungkam pesan Anda. Bicaralah dengan pelan sehingga anak Anda dapat mendengar kata-kata Anda, bukan hanya suara Anda saja.” — LRKnost. ***

 

Editor: Aris Maya

Sumber: Medium

Tags

Terkini

Terpopuler